NEWS, IDenesia.id - Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) menetapkan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak atau World Day Against Child Labor yang diperingati setiap tanggal 12 Juni.

Hari libur yang ditetapkan oleh PBB ini, membawa perhatian terhadap penderitaan pekerja anak di seluruh dunia dan perlunya upaya bersama untuk mengakhiri segala bentuk pekerja anak.

Disadur IDenesia dari National Today, Rabu 12 Juni 2024, sejak tahun 2002, ILO telah mendesak masyarakat dunia untuk mengambil tindakan segera dan efektif untuk menghapuskan dan melarang penggunaan pekerja anak dalam bentuk apapun.

Organisasi ini didirikan pada tahun 1919 sebagai bagian dari Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I. Organisasi ini didasarkan pada prinsip bahwa perdamaian abadi hanya dapat dicapai melalui keadilan sosial.

Oleh karena itu, pada tahun 2002, Hari Sedunia Menentang Pekerja Anak ditetapkan untuk memberikan platform kepada pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan individu untuk mengatasi masalah pekerja anak secara komprehensif dan terkoordinasi serta untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi potensial.

Organisasi Perburuhan Internasional mendefinisikan pekerja anak sebagai “pekerjaan yang menghilangkan masa kanak-kanak, potensi, dan martabat anak, serta merugikan perkembangan fisik dan mental.”

Definisi ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai cara untuk secara obyektif mengidentifikasi dan memisahkan aktivitas yang membantu seorang anak tumbuh menjadi orang yang sehat dari aktivitas yang sebenarnya merupakan pekerja anak.

Pekerja anak, dalam bentuknya yang paling ekstrim, memperbudak anak-anak, memisahkan mereka dari keluarga, memaparkan mereka pada risiko dan penyakit yang serius, dan/atau membiarkan mereka mengurus diri sendiri di jalanan kota-kota besar – seringkali pada usia muda.