Tragedi Kanigoro, Penyerangan dan Pembantaian PKI terhadap Ulama dan Santri Sebelum G30S 1965. (Foto : Jejakislam.com).

Sejarah Hari Ini, 13 januari; Peristiwa Kanigoro, Teror PKI kepada Aktivis Islam

Publish by Redaksi on 13 January 2023

NEWS, IDenesia.id – Peristiwa ini tidak kalah menarik dan wajib untuk diketahui, sebab peristiwa kali ini datang dari republik indonesia. Yang dimana peristiwa kanigoro ini merupakan salah satu peristiwa mencekam yang pernah terjadi.

Pengepungan dan Penangkapan peserta pelatihan mental pelajar islam indonesia (PII). Yang berada didalam pondok pesantren Al-Jauhar, Desa kanigoro, Kediri, Indonesia. Pada waktu subuh 04:30 WIB.

Setidaknya ada 2.000 orang melakukan kejahatan dengan menggeruduk pondok pesantren. Dan menyerbu masjid menggunakan alas kaki serta menyinggung umat islam. Kejadian ini diabadikan pada adegan pertama film Penumpasan G30S/PKI.

Desa Kanigoro terletak di Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, 16 km dari pusat kota. Sejarah Indonesia lebih mengenalnya sebagai tempat terjadinya Peristiwa Kanigoro. Dalam historiografi Orde Baru, Peristiwa Kanigoro diingat sebagai bukti kekejian Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada umat Islam, bahkan lebih dikenang ketimbang Peristiwa Tanjung Priok 1984. Peristiwa Kanigoro meletus di awal era yang disebut Bung Karno sebagai tahun vivere pericoloso (menyerempet bahaya) 1965.

Pada 1960-an, menurut Sari Emingahayu dalam Sisi Senyap Politik Bising (2007: 84-86), “Kanigoro terkenal sebagai basis PKI.” Kawasan ini penghasil tebu untuk Pabrik Gula Ngadirejo. Buruh tani di sana kebanyakan berafiliasi dengan Barisan Tani Indonesia (BTI).

Di masa itu, gerakan dan mobilisasi partai politik makin meningkat, baik berupa kampanye maupun pawai. Hebatnya, meski sudah tahu Kanigoro adalah basis PKI, Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur berbesar nyali mengadakan Mental Training (Mantra) di desa itu. PII merupakan organisasi yang terkait dengan Partai Masyumi. Sejak 1960, status Masyumi adalah terlarang.

“Pertanyaan yang sulit terjawab adalah mengapa PII mengadakan kegiatan dengan kapasitas kegiatan yang cukup besar di tengah-tengah basis PKI?” tulis Sari Emingahayu. Meski sulit dijawab, Sari Emingahayu tak lupa menyebut “ada konspirasi yang berkembang di seputar penyelenggaraan Mantra tersebut, di mana elit-elit PII telah dapat perintah dari Jenderal Nasution agar mengintensifkan kegiatan-kegiatan mantra di daerah-daerah basis PKI.”

Kanigoro salah satunya. Setidaknya PPI mengantongi izin, termasuk surat Nomor Sek.77/U/28/A.A dari Kantor Kabupaten, serta jaminan dari Camat Kras, Kepala Sektor Polisi, Komandan Urusan Teritorial Perlawan Rakyat (Koramil) Kras. Tokoh Nahdlatul Ulama H. Said jadi penasehat acara. Tempat yang digunakan PII adalah sekitar langgar (musala) K.H. Jauhari.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross