Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah peristiwa perang yang disebabkan persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Sejarah Hari Ini, 13 Juni; Konfrontasi Antara Indonesia dan Malaysia

Publish by Redaksi on 13 June 2023

NEWS, IDenesia.id – Peristiwa sejarah tanggal 13 Juni 1968 dikenal dengan bentrokan besar antara gerilyawan Indonesia dan pasukan Malaysia di Sarawak, Borneo Britania. Bentrokan ini merupakan perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada 1962 hingga 1966.

Perang ini diawali dari keinginan Federasi Malaya, atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu, yang ingin menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia. Namun, keinginan pihak Malaysia ini diketahui tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.

Namun keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.

Dirangkum IDenesia.id dari berbagai sumber. Sebagai  bagian dari penarikan dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya yang berada di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia. Namun, rencana ini ditentang oleh Presiden Sukarno yang berpendapat bahwa konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga dapat mengancam kemerdekaan Indonesia.

Akibat dari penentangan ini, demonstrasi anti-Indonesia pun muncul di Kuala Lumpur dan berlangsung pada 17 September 1963. Para demonstran yang marah terhadap Presiden Sukarno karena melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia dan juga karena serangan pasukan militer tidak resmi Indonesia terhadap Malaysia. Hal ini mengikuti dengan pengumuman Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia pada 20 Januari 1963.

Sukarno pun murka dan mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesia, di mana para demonstran menginjak-injak lambang negara Indonesia, dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang sampai saat ini dikenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Kemudian Sukarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia dengan pidato berapi-api yang sangat bersejarah.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross