AKSI MALARI (Limabelas Januari) 1974 di sepanjang Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.(Foto : Kompas).

Sejarah Hari Ini, 15 Januari; Demonstrasi Mahasiswa Dan Kerusuhan Sosial Yang Dikenal Peristiwa MALARI

Publish by Redaksi on 15 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Pada 15 Januari tahun 1974, para pelajar dan mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan protes terhadap pemerintahan Orde Baru. Aksi tersebut dilakukan bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka di Jakarta. Yang mana mahasiswa menantang rencana investasi besar-besaran Jepang di Indonesia.

Demonstrasi yang diikuti oleh ribuan pelajar dan mahasiswa tersebut berakhir ricuh dan menelan korban jiwa. Sejarah kemudian mencatat peristiwa ini sebagai Malapetaka 15 Januari 1974 atau Peristiwa Malari. Setidaknya ada 11 orang meninggal dunia, 137 orang luka-luka, dan 750 orang ditangkap.

Peristiwa Malari menjadi catatan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Hingga saat ini, peristiwa yang banyak menelan korban jiwa tersebut masih dianggap menyimpan banyak misteri.

Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pada 14 Januari 1974, pukul 19.45 WIB. Setelah keluar dari pesawat, tidak ada upacara militer dan sambutan kenegaraan. Tanaka menerima kalungan bunga, lalu meluncur ke Wisma Negara untuk beristirahat.

Tepat pada 15 Januari, Presiden Soeharto dan beberapa menteri bertemu dengan Tanaka serta rombongannya di Istana Negara. Sementara itu, ribuan orang yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa turun ke jalan melakukan demonstrasi. Mereka menolak kedatangan Tanaka yang dianggap sebagai simbol modal asing yang harus dilawan.

Para pelajar dan mahasiswa melakukan long march dari Kampus Universitas Indonesia Salemba menuju Universitas Trisakti di Gorgol. Saat melakukan aksi, mahasiswa mengusung tiga tuntutan, yaitu pemberantasan korupsi, perubahan kebijakan ekonomi mengenai modal asing, dan pembubaran lembaga Asisten Pribadi Presiden.

Menjelang sore hari, aksi demonstrasi mulai memanas dan terjadi bentrokan. Sementara itu, beberapa orang yang mengaku dari kalangan buruh pada akhirnya menyerbu Pasar Senen, Blok M, dan kawasan Glodok. Mereka menjarah serta membakar mobil buatan Jepang dan toko-toko.

Akibat dari kerusuhan tersebut, setidaknya ada 11 orang meninggal dunia, 300 luka-luka, dan 144 buah bangunan rusak berat. Aparat keamanan menyalahkan mahasiswa sebagai dalang di balik kerusuhan tersebut. Namun, mahasiswa menyanggah dan menyebut aksi yang mereka lakukan dari Salemba ke Grogol berlangsung damai.

Peristiwa 15 Januari 1974 menjadi salah satu catatan terkelam dalam sejarah aksi demonstrasi di Indonesia. Sejarawan Asvi Warman Adam mengatakan dalam sebuah artikelnya, bahwa Malari telah mengubah perjalanan Indonesia. Di mana Seoeharto melakukan represi secara sistematis.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross