Firaun Tutankhamun. (Foto : Historyinanhour.com).

Sejarah Hari Ini, 16 Februari; Makam Firaun Tutankhamun Dibongkar

Publish by Redaksi on 16 February 2023

NEWS, IDenesia.id - 16 Februari 1923 menjadi peristiwa besar dalam dunia arkeologi. Itu karena arkeolog berkebangsaan Inggris, Howard Carter, menemukan makam Tutankhamun. Ia memasuki kamar penguasa Mesir tersebut yang masih dalam keadaan tersegel. Hal tersebut menjadi momen puncak atas pencarian makam Firaun Tut, yang dilakukan Carter sejak tiba di Negeri Piramida 32 tahun lamanya.

Carter dipekerjakan Lord Carnarvon untuk mengawasi penggalian baru pada 1907. Ia diperkenalkan oleh Gosten Maspero, yang ingin agar Carter menerapkan metode arkeologi dan sistem pencatatan modern dalam penggalian-penggalian yang dibiayai Lord Carnavon.

Sejak 1914, Lord Carnavo telah membiayai penggalian Carter di Lembah Para Raja. Hal tersebut sempat terhenti oleh Perang Dunia I sampai 1917. Setelah lima tahun berlalu tanpa kesuksesan, pada awal 1922 Lord Carnavorn ingin menghentikan pencarian. Untungnya Carter dapat meyakinkannya untuk melanjutkan penggalian satu tahun lagi. Keputusan itu terbukti tepat karena pada November 1922, sebuah terobosan dalam pencarian ditemukan.

Tim Carter menemukan tangga tersembunyi di dalam reruntuhan di dekat pintu masuk makam lain yang mengarah ke sebuah pintu bernama Tutankhamun. Saat ditemukan, makam tersebut masih utuh dengan harta karun yang tidak tersentuh 3000 tahun lamanya.

Di sebuah pedalaman dekat Sungai Nil, Mesir, terdapat 'Valley of the Kings' atau Lembah Para Raja. Di sana, jasad para Raja Mesir bersemayam. Salah satunya Firaun Tutankhamun. Pada tanggal 23 Februari 1923, untuk yang kali pertama, makam Raja bernama lengkap Nebkheperure Tutankhamun itu dibongkar.

Awalnya, pada 1907, ahli sejarah dan arkeolog Earl Carnarvon, Lord George Edward Stanhope Molyneux Herbert meminta bantuan arkeolog Inggris Howard Carter untuk mengawasi ekskavasi atau lokasi penggalian di Valley of the Kings.

Setelah melakukan eksplorasi mendalam, pada 4 November 1922, Carter dan timnya menemukan tangga yang ternyata mengarah pada makam Tutankhamun. Namun jalan tak semudah itu. Mereka butuh beberapa bulan untuk memetakan ruang depan.

Tim eksplorasi itu menemukan barang kuno di setiap ruang menuju makam Tutankhamun, sehingga mereka harus berhati-hati melintasi agar barang tidak rusak.

Februari tahun berikutnya, atau 1923, tim akhirnya berhasil membongkar makam Tutankhamun. Mereka membuka kamar makam dan menemukan sarkofagus berlapis emas dan timbunan harta karun. Wajah mumi sang Raja pun dilapisi emas.

Tentu saja, temuan-temuan tersebut sangat lah berharga. Akan tetapi, kutukan itu konon bakal menimpa mereka yang berani mengganggu makam Tutankhamun.

Memang diketahui sejumlah orang terkait pembukaan makam tersebut satu per satu meninggal dunia dengan penyebab yang misterius. Orang-orang itu yakni dari seorang penjaga keamanan hingga arkeolog.

Salah satu yang tewas adalah Lord George Herbert yang mendanai proyek arkeologi itu. Ia meninggal pada 25 Maret 1923, setahun setelah makam Tutankhamun dibuka.

"Banyak orang menyebut, kematiannya misterius. Tapi kemudian fakta menunjukkan bahwa ia menderita sakit sebelum tiba di Kairo. Ia meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan nyamuk," demikian yang dimuat LiveScience.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross