Ilustrasi (foto:Freepik)

Sejarah Hari Ini, 16 Juli: Hari Ular Sedunia

Publish by Redaksi on 16 July 2024

NEWS, IDenesia.id - Hari Ular Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Juli. Peringatan hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap lebih dari 3.500 spesies ular yang ada di seluruh dunia.

Reptil yang menarik ini sering kali tidak mendapatkan pengakuan yang layak hanya karena reputasi buruk yang telah mereka dapatkan selama bertahun-tahun. Misalnya, seorang teman yang berkhianat dikenal sebagai 'ular'. Hari ini bertujuan untuk mengubah persepsi negatif seputar ular dan meningkatkan rasa cinta terhadap semua makhluk hidup — bahkan yang kita takuti.

Disadur IDenesia dari National Today, Selasa 16 Juli 2024, kata 'ular' dalam bahasa Inggris berasal dari kata Inggris Kuno 'snaca.' Reptil ini diperkirakan berasal dari kadal darat yang hidup sekitar 174,1 juta hingga 163,5 juta tahun yang lalu.

Faktanya, Eophis underwoodi, fosil ular tertua, hidup di Inggris sekitar 167 juta tahun yang lalu. Akan tetapi, bahkan sebelum para peneliti mempelajari berbagai spesies ular, reptil ini telah disebutkan dalam mitologi kuno dan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari berbagai agama.

Misalnya, dalam Alkitab, setan menjelma menjadi ular yang hidup di Taman Eden. Dan karena ular itulah Hawa memakan apel terlarang dan diusir.

Menurut mitologi Irlandia, pada abad ke-5, St. Patrick pergi ke puncak bukit tempat ia berpuasa selama 40 hari. Selama waktu ini, ia diserang oleh ular. Untuk melindungi dirinya sendiri, ia melambaikan tongkatnya dan mengusir semua ular Irlandia ke laut. Inilah sebabnya, bahkan saat ini, Irlandia tidak memiliki ular.

Dalam legenda lain, orang Cina percaya pernah ada setan ular betina putih yang tinggal di bawah air. Menurut mitos Cina kuno, setan itu mengambil bentuk manusia ketika ia jatuh cinta dengan seorang manusia, dan keduanya kemudian menikah dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Alur cerita yang berubah adalah bahwa identitas setan itu diungkapkan oleh biksu Buddha, Fahai. Biksu itu kemudian menjebak setan ular di bawah pagoda tepi danau miliknya.

Cerita rakyat seperti ini sering kali menunjukkan ular dalam cahaya yang negatif dan mungkin bertanggung jawab untuk menggambarkannya sebagai makhluk jahat.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross