NEWS, IDenesia.id - Setiap tanggal 18 September memperingati Hari Kesetaraan Upah Internasional. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran tentang kesenjangan upah berbasis gender. 

Disadur IDenesia dari laman National Today, Rabu, 18 September 2024, hari ini didedikasikan untuk mendorong terciptanya kesetaraan upah antara perempuan dan laki-laki, khususnya dalam menutup kesenjangan upah yang masih menjadi masalah global.

Koalisi Internasional untuk Kesetaraan Gaji (Equal Pay International Coalition) memprakarsai peringatan ini pada tahun 2019. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan mengakhiri diskriminasi berbasis gender dalam hal upah, yang hingga kini masih dialami oleh banyak perempuan di seluruh dunia.

Dalam penentuan upah, pengusaha diharapkan menerapkan prinsip yang adil dan transparan. Perbedaan upah hanya dapat diterima jika didasarkan pada faktor-faktor seperti senioritas atau deskripsi pekerjaan. 

Namun, jika kesenjangan upah disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin, maka perusahaan harus mengambil langkah untuk menaikkan upah perempuan, bukan menurunkan upah laki-laki.

Peraturan terkait kesetaraan upah sebenarnya sudah lama ada. Pada tahun 1983, Undang-Undang Pembayaran Setara (Equal Pay Act) mengatur bahwa karyawan dari berbagai jenis kelamin harus menerima upah yang sama untuk pekerjaan dengan kondisi kerja, keterampilan, usaha, dan tanggung jawab yang setara. 

Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, melalui Pasal VII, memperkuat ketentuan ini dengan melarang diskriminasi upah berdasarkan ras, warna kulit, agama, dan jenis kelamin.

Namun, permasalahan kesenjangan upah masih lebih kompleks ketika menyangkut perempuan kulit berwarna, yang kerap menerima upah lebih rendah dibandingkan perempuan kulit putih. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk kesetaraan upah belum sepenuhnya tercapai, dan diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan keadilan bagi semua kelompok.