Ilustrasi (Foto : Dok. Boombastis).

Sejarah Hari Ini, 19 Juni; Pertempuran Masyarakat Pribumi Melawan Belanda di Kalimantan

Publish by Redaksi on 19 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Pertempuran antara Pribumi Melawan Belanda di Kalimantan, terjadi Pada 19 Juni 1861, Pangeran Hidayatullah datang ke Gunung Pamaton di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Rakyat Gunung Pamaton menyambut kedatangan Pangeran Hidayatullah dan membuat benteng pertahanan sebagai usaha mencegah serangan Belanda menangkap Pangeran Hidayatullah.

Saat itu, serangan terhadap benteng Gunung Pamaton berhasil digagalkan oleh rakyat yang hanya memiliki persenjataan sederhana. Benteng Gunung Pamaton berhasil dipertahankan oleh pasukan perang yang dipimpin oleh Pangeran, Demang Lehman, Tumenggung Gamar, Raksapati, serta Kiai Puspa Yuda Negara.

Dirangkum IDenesia.id dari berbagai sumber, Senin 19 Juni 2023. Selain itu, terdapat pula pahlawan wanita Kiai Cakrawati yang selalu menunggang kuda yang sebelumnya ikut mempertahankan Benteng Gunung Madang, dan saat itu ikut mempertahankan Benteng Gunung Pamaton.

Tahun 1862 Sultan Hidaytullah berada di gunung pamaton kabupaten Banjar rakyat gunung pamaton menyambut kedatangan Sultan Hidayatullah dan rakyat membuat benteng pertahanan sebagai usaha mencegah serangan Belanda yang akan menangkapnya, sementara itu Sultan Hidayatullah berunding dengan Mufti di Martapura, perundingan pertama diadakan di kalampayan dan yang kedua di kamlung dalam pagar.

Dalam perundingan itu di sepakati rencana akan melakukan serangan umum terhadap kota Martapura . Para penghulu dan alim ulama akan mengerahkan seluruh rakyat melakukan jihad perang sambil mengusir Belanda dari bumi banjar. Serangan umum di lakukan keesokan harinya 20 juni 1861, akan tetapi rencana itu bocor ke tangan Belanda oleh karena itu sebelum tanggal tanggal 20 juni belanda tiba- tiba menyerang benteng gunung pamaton tempat pertahanan Sultan Hidayatullah.

Serangan Belanda itu dapat digagalakn dengan membawa korban di pihak Belanda, sementara itu di kamlung kiram tidak jauh dari gunung pamaton dan daerah banyu irang pamabkal intal dan pasukan tumenggung gumar telah berhasil menghacurkan kekuatan kopral neyeeli , dan mayat-mayat Belanda ini di hanyutkan di sungai pasiraman.

Pangeran Hidayatullah pernah diusulkan sebagai calon Pahlawan Nasional, namun kemudian ditolak pada tahun 2001 karena dinyatakan pernah menyerah kepada pihak penjajah Belanda Hidayatullah Halil Lllah Bin Pangeran Ratu Sultan Muda Sbdurrahman atau lebih di kenal sebagai Pangeran Hidayatullah lahir di martapura 1822 meninggal di cianjur 24 november 1904 adalah salah satu pemimpin perang Banjar Hidayatullah menjadi satu-satunya pemimpin rakyat banjar antara tahun 1859-1862.

Konflik dengan Hindia Belanda terus bergulir setelah dia menjadi sultan, beberapa kali sultan hidaytullah di tipu oleh para penjabat hindia belanda lalu setelahnya pangeran hidayatullah muak dengan cara tipu muslihat Belanda yang ingin mengusai Banjar lalu Sultan Hidayatullah memilih melawan Belanda.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross