NEWS, IDenesia.id - Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 19 Oktober. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan muskuloskeletal pada anak-anak.
Disadur IDenesia dari laman National Today, 18 Oktober 2024, berdasarkan laporan American Academy of Orthopedic Surgeons, lebih dari 126 juta warga Amerika menderita gangguan muskuloskeletal, banyak di antaranya dimulai sejak masa kanak-kanak, dengan obesitas menjadi salah satu faktor pemicu utama.
Meski Hari Tulang dan Sendi Anak Sedunia baru pertama kali diperingati pada 2012, sejarah pengobatan ortopedi sudah ada jauh sebelumnya.
Empat puluh tahun setelahnya, pada 1780, Jean-Andre Venel mendirikan lembaga ortopedi pertama yang khusus menangani kelainan tulang pada anak-anak.
Kemajuan dalam bidang ortopedi terus berlanjut hingga abad ke-20. Pada 1960-an, Sir John Charnley, seorang ahli tribologi asal Inggris, memperkenalkan teknik penggantian pinggul modern. Dirinya merancang implan yang terdiri dari batang dan kepala tulang paha dari baja tahan karat, serta komponen asetabulum yang direkatkan menggunakan semen tulang.
Teknik ini, yang dikenal dengan Charnley Low Friction Arthroplasty, digunakan secara luas dalam prosedur penggantian pinggul hingga lebih dari dua dekade. Teknologi serupa kemudian diterapkan pada penggantian lutut untuk penderita artritis pada 1970-an.
Di sisi lain, Gavril Abramovich Ilizarov, seorang dokter dari Uni Soviet, memberikan kontribusi besar dalam pengobatan ortopedi meski tanpa banyak pelatihan formal di bidang tersebut. Pada 1950-an, saat bertugas di Siberia untuk merawat tentara Rusia, ia mengembangkan fiksator cincin eksternal yang terinspirasi dari struktur jari-jari sepeda.
Alat ini memungkinkan Ilizarov menyembuhkan, menyelaraskan, dan memanjangkan tulang yang sebelumnya dianggap sulit ditangani. Hingga kini, Appartus Ilizarov masih digunakan oleh ahli bedah ortopedi di seluruh dunia.
