NEWS, IDenesia.id – Hari Cek Fakta Internasional diperingati setiap tanggal 2 April, dan bertujuan untuk meluruskan dan melindungi masyarakat umum dari misinformasi atau 'berita palsu'.
Disadur IDenesia dari National Today, Selasa 2 April 2024, Hari Cek Fakta Internasional pertama kali diperingati pada tanggal 2 April 2017. Namun, konsep hari seperti itu pertama kali dicetuskan pada tahun 2014 dalam konferensi jurnalis dan pemeriksa fakta profesional di London School of Economics.
Diskusi ini lahir dari kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh misinformasi politik, khususnya di situs media sosial; yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Pada tahun 2016, saat berlangsungnya pemilu AS, berita palsu menimbulkan kekacauan dan kembali membawa masalah ini menjadi sorotan. Itulah sebabnya peringatan ini secara resmi diadakan pada tahun 2016, meskipun dirayakan setahun kemudian.
Hal ini secara resmi dipromosikan oleh International Fact-Checking Network (IFCN), yang bermitra dengan berbagai organisasi media di seluruh dunia. Pentingnya tanggal tersebut, 2 April, juga patut diperhatikan karena jatuh pada hari setelah Hari April Mop – dengan cerdik menunjuk pada biner 'kebodohan versus fakta'.
Pada hari ini, berbagai jenis organisasi media berkumpul dan menambah sumber daya yang dapat membekali masyarakat untuk memeriksa fakta, dan memberikan tips dan pelajaran kepada siswa dan masyarakat tentang cara mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran informasi yang salah atau berita palsu.
Sebenarnya, pengecekan fakta telah ada kurang dari 100 tahun. Hal ini berakar pada era 'jurnalisme kuning' Amerika – di mana kebenaran tidak lagi menjadi berita utama dibandingkan sensasionalisme; semua demi keuntungan.
Awalnya didominasi oleh perempuan dan dianggap sebagai pekerjaan feminin, pengecekan fakta mulai mendapatkan legitimasi sebagai karier dengan berdirinya majalah “TIME” pada tahun 1920-an. Dengan maraknya berita palsu di situs media sosial saat ini, hal ini menjadi semakin penting.
