NEWS, IDenesia.id - Setiap tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Informasi Berlebihan. Sesuai namanya, hari ini diperingati untuk mengurangi jumlah informasi yang dihadapi setiap hari.

Dikutip IDenesia dari laman Nationa Today, Minggu, 20 Oktober 2024, hari ini pertama kali diciptakan oleh Jonathan Spira, seorang analis yang juga pendiri perusahaan riset Basex, pada tahun 2009.

Organisasi riset Information Overload Research Group (IORG), yang juga didirikan oleh Spira, turut mendukung peringatan ini.

Pada peringatan pertama Hari Kesadaran Kelebihan Informasi, sekitar 350 pekerja dari lebih dari 30 negara berpartisipasi dalam acara daring. Setahun kemudian, pada 2010, peringatan ini dipindah ke tanggal 20 Oktober dan terus berlangsung setiap tahunnya pada tanggal tersebut.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada 1964 oleh Bertram Gross, seorang profesor ilmu politik, dalam bukunya The Managing of Organizations. Namun, istilah tersebut mulai populer setelah diterbitkannya buku Future Shock karya Alvin Toffler pada tahun 1970.

Di era digital, informasi hadir dengan sangat mudah dan cepat, hanya dalam genggaman tangan. Tekanan untuk terus menghasilkan informasi baru dan menarik, ditambah dengan banyaknya platform untuk penyebarannya, menjadi penyebab utama fenomena ini.

Keinginan untuk terus terhubung dan selalu mengetahui informasi terbaru adalah tantangan yang kita hadapi setiap hari. Hari Informasi Berlebihan hadir sebagai pengingat agar kita sesekali memutuskan diri dari banjir informasi dan kembali fokus pada hal-hal yang lebih mendasar.