NEWS, IDenesia.id - Teka Teki Silang (TTS) pertama kali diterbitkan pada tanggal 21 Desember 1913 oleh Arthur Wynne, seorang jurnalis asal Liverpool, di surat kabar New York World. Wynne menamakan teka-tekinya "Word-Cross". Teka-teki ini memiliki format yang mirip dengan TTS modern, dengan kotak-kotak hitam dan putih yang membentuk kata-kata dan frasa. 

Petunjuk untuk menjawab teka-teki ini juga mirip dengan TTS modern, dengan dua kategori, yaitu menurun dan mendatar. TTS karya Wynne menjadi sangat populer, dan segera diikuti oleh surat kabar-surat kabar lainnya. Pada tahun 1924, Simon and Schuster menerbitkan buku kumpulan TTS pertama, yang berjudul "Crossword Puzzles". 

Buku ini terjual laris, dan TTS pun menjadi salah satu permainan populer di Amerika Serikat. TTS kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi salah satu permainan populer di berbagai negara. TTS tidak hanya menjadi permainan yang menghibur, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Diketahui TTS, adalah suatu permainan kata yang biasanya berbentuk serangkaian ruang-ruang kosong berbentuk kotak berwarna hitam dan putih. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengisi kotak-kotak putih dengan huruf, membentuk kata atau frasa tertentu, dengan menyelesaikan petunjuk yang mengarah ke jawaban tertentu. 

Kotak yang berwarna hitam (atau warna lainnya) biasanya digunakan untuk memisahkan kata atau frasa yang berbeda. Popularitas TTS di Indonesia tidak hanya menelurkan rubrik TTS di hampir setiap majalah dan surat kabar di Indonesia sejak era 1970-an, namun juga dengan pernah adanya majalah khusus dan beredarnya buku TTS dengan model cetak stensilan yang bisa diperoleh dengan harga sangat terjangkau.