Iring-iringan truk infanteri Belanda saat Agresi Militer Belanda I. (Foto : Wikipedia.org).

Sejarah Hari Ini, 21 Juli; Belanda Invasi Indonesia Lewat Agresi Militer I

Publish by Redaksi on 21 July 2023

NEWS, IDenesia.id - Pasukan Belanda telah memulai Operatie Product di Pulau Jawa dan Sumatra pada 21 Juli 1947 yang kemudian dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Operasi militer ini dilakukan Belanda di Pulau Jawa dan Sumatera yang hingga 5 Agustus 1947.

Dirangkum dari pelbagai sumber, Jumat 21 Juli 2023. Agresi Militer Belanda I adalah Operasi ini menegaskan bahwa hasil perundingan Linggarjati yang dilakukan pada 25 Maret 1947 sudah tidak berlaku lagi. Belanda kala itu mulai mengangkat senjata ke sejumlah daerah di Indonesia.

Tujuan utama Agresi Militer Belanda I tak lain untuk merebut daerah perkebunan dan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di bumi Indonesia. Belanda pun menyebut tindakan ini sebagai aksi polisionil dan menyatakannya sebagai urusan dalam negeri untuk mengelabui dunia internasional.

Jumlah tentara yang dikerahkan untuk melancarkan agresi ini mencapai lebih dari 100.000 orang dengan dilengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) yang canggih. Indonesia menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran dari perundingan Linggarjati.

Penyebab Agresi Militer Belanda I adalah kekalahan Belanda dalam peperangan.Kekalahan itu membuat ekonomi Belanda lesu. Belanda pun ingin membangkitkan perekonomian negaranya dengan kembali menguasai kekayaan alam Indonesia. Sejumlah tentara Belanda pun dikirim kembali ke Indonesia.

Belanda datang dengan membonceng pasukan sekutu yang menang Perang Dunia II. Kali ini, Belanda datang dengan bendera baru. Bukan lah VOC, melainkan NICA (Netherlands Indies Civiele Administration) atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda.

NICA mendarat di Sabang, Aceh dan sampai di Jakarta pada 15 September 1945. Tentara NICA dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van Mook. Van Mook datang menyampaikan pidato Ratu Wilhelmina yang menyebutkan Indonesia dan Belanda membentuk sebuah persemakmuran. Dengan kata lain, Indonesia berada di bawah naungan Kerajaan Belanda.

Namun, masyarakat dan pemerintah Indonesia yang sudah merdeka tak menerima pidato tersebut. Mereka bertekad memukul mundur para penjajah. Situasi pun mulai memanas. Pada 15 Juli 1947, van Mook mengeluarkan ultimatum atau peringatan keras meminta Indonesia menarik mundur pasukannya sejauh 10 km dari garis demarkasi atau garis gencatan senjata. Ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah.

Lima hari kemudian, pada 21 Juli, van Mook melalui siaran radio secara gamblang menyatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat pada hasil Perjanjian Linggarjati. Perundingan Linggarjati itu alah satunya pengakuan belanda secara de facto pada Negara Republik Indonesia.

Setelah pengumuman itu, dalam waktu kurang dari 24 jam Agresi Militer Belanda I dimulai. Agresi Militer Belanda I memiliki tujuan menguasai sumber daya alam Indonesia yang berada di Sumatera dan Jawa. Di pulau Jawa, Belanda bergerak ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka hendak menguasai perkebunan, pabrik, dan pelabuhan.

Sementara di Sumatera, Belanda bertujuan menguasai perkebunan dan pertambangan khususnya minyak dan batu bara. Kekayaan alam ini akan menjadi modal ekonomi Kerajaan Belanda. Belanda melancarkan serangan yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia.

Pemerintah Indonesia melaporkan agresi militer ini kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB lantas mengeluarkan resolusi pada 1 Agustus 1947. Dewan Keamanan PBB terus mendesak Belanda menghentikan agresi militer. Belanda pun menerima resolusi itu dan menyetop pertempuran pada 5 Agustus 1947.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross