NEWS, IDenesia.id - Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September. Perayaan ini sebagai bentuk penghargaan kepada petani yang sudah berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), Selasa, 24 September 2024, Hari Tani lahir untuk mengingat peran penting sektor pertanian dalam ekonomi Indonesia, yang mayoritas penduduknya bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian.

Penetapan Hari Tani ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), yang ditandatangani pada era Presiden Soekarno.

Meskipun profesi petani seringkali dipandang sebelah mata, mereka telah memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan negeri, khususnya dalam penyediaan bahan pangan sehari-hari.

Perayaan Hari Tani Nasional mulai diakui secara resmi melalui Keputusan Presiden Nomor 169 Tahun 1963 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Di era Orde Baru, berbagai perubahan signifikan terjadi dalam sektor pertanian.

Pada 1974, pemerintah membentuk Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian melalui Keppres tahun 1974 dan 1979, untuk meningkatkan inovasi di bidang pertanian.

Tahun 1980, Departemen Koperasi didirikan dengan tujuan mendukung petani kecil di luar Jawa dan Bali agar dapat meningkatkan skala usaha pertanian mereka. Reorganisasi di Badan Litbang Pertanian kemudian dilakukan pada tahun 1983, sesuai Keppres Nomor 24 Tahun 1983.

Pada 1993, pemerintah membentuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) di seluruh provinsi berdasarkan Keppres Nomor 83 Tahun 1993.

Selain itu, dua unit BPTP didirikan di Provinsi Banten dan Kepulauan Bangka Belitung, sebagai bagian dari upaya pengembangan teknologi pertanian di daerah-daerah tersebut.