Jenderal Idi Amin Dada Oumee adalah pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25 Januari 1971 - 13 April 1979.

Sejarah Hari Ini, 25 Januari; Idi Amin Menjadi Pemimpin Diktator Militer Yang Pernah Memerintah Di Uganda

Publish by Redaksi on 25 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Jenderal Idi Amin Dada Oumee adalah pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25 Januari 1971 - 13 April 1979.

Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada Agustus 1972, semua orang Asia berkewarganegaraan Inggris diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda.

Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda". Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru menghubungi Australisa, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi.

Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negaea keturunan asing yang lahir di Uganda kebingungan.

Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara. Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik orang-orang Eropa di Uganda.

Idi Amin lahir sekitar tahun 1924-1928, beberapa referensi sumber menyebutkan yakni pada  tahun 1920 atau ada juga sumber yang mengatakan pada tanggal  17 Mei 1928 di Koboko, distrik Nil Barat terkecil di Uganda, negeri kecil yang subur di tepi Danau Victoria, mata air sungai Nil.

Ayahnya Idi Amin beranama Andreas Nyabire, dari Suku Kakwa, ibunya dari Suku Lugbara, dua suku yang bertetangga. Akan tetapi, begitu Idi Amin lahir, kedua orangtuanya langsung berpisah. Andreas Nyabire ketua suku Kakwa, berganti agama dari katolik roma menjadi islam pada tahun 1910 (mualaf) dan mengganti namanya menjadi Amin Dada.

Andreas menamai anaknya sama dengan namanya Idi Amin Dada. Setelah bercerai Ibu Amin langsung memboyong anaknya ke koloni Suku Nubia di Lugazi kurang lebih 40 km dari Jinja, sebuah kota besar di tepi Danau Victoria, di mana banyak orang Nil Barat yang menjadi buruh perkebunan gula. Tidak jelas apakah keluarga Idi Amin ikut memburuh, tetapi yang jelas dia hidup berpindah-pindah mengikuti kamp. Belakangan, ibu Amin pindah ke Buikwe, 18 km dari Jinja.

Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada bulan Agustus 1972, semua orang Asia berkewarganegaraan Inggris (60.000 jiwa) diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda".

Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi.

Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negara keturunan asing yang lahir di Uganda kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara (stateless). Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh (negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik orang-orang Eropa di Uganda. Idi Amin memang benar benar "memusingkan banyak orang".

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross