Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (Foto : Instagram @b.jhabibie).

Sejarah Hari Ini, 25 Juni; Lahirnya Sosok Jenius Indonesia, BJ Habibie

Publish by Redaksi on 25 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Sejarah hari ini mengisahkan kelahiran sosok jenius Indonesia, Prof. Dr. Ing. H. Bachruddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie. Presiden RI ke-3 ini lahir di Parepare Sulawesi Selatan 25 Juni 1936 dan menjadi sosok penting pengembangan industri penerbangan di Indonesia.

Selain sebagai Presiden RI yang ketiga, Habibie dikenal juga dengan sosoknya yang sangat pintar, bahkan disebut sebagai pria paling pintar di Indonesia. Selain itu, Habibie juga satu satunya presiden Indonesia yang memiliki latar belakang teknokrat. Teknokrat merupakan sebuah bentuk dalam pemerintahan dimana pakar teknis akan mengambil keputusan sesuai dengan keahliannya dibidang masing-masing.

Dirangkum IDenesia.id dari berbagai sumber, Minggu 25 Juni 2023. BJ Habibie terkenal sebagai ahli dalam bidang teknologi pesawat terbang dan turut membidani kelahiran PT Dirgantara Indonesia dan pesawat terbang pertama buatan Indonesia, Gatot Kaca. Pesawat ini yang terbang pertama kali pada 17 Agustus 1995 atau pada peringatan HUT ke-50 Indonesia. Pesawat ini kemdian terus dikembangkan menjadi seri CN.

BJ Habibie juga merupakan presiden RI dengan masa jabatan terpendek. Yakni dua bulan tujuh hari sebagai wakil presiden, juga satu tahun lima bulan sebagai presiden. Selama masa jabatannya, BJ Habibie mewarisi kondisi negara yang kacau pasca lengsernya presiden Soeharto.

BJ Habibie meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada 11 September 2019. Ia kemudian dimakamkan di samping istrinya yaitu Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Kalibata slot 120 pada tanggal 12 September 2019.

Perjalanan hidup BJ Habibie yang luar biasa juga diangkat dalam sebuah film layar lebar berjudul Habibie dan Ainun.

Kejeniusan B.J. Habibie dalam menciptakan karya membuatnya dikenal hingga ke luar negeri. Salah satu pesawat pertama rancangannya adalah N250 Gatotkaca yang kini masuk museum. Pesawat buatan Indonesia pertama itu mengudara perdana saat acara HUT ke-50 RI pada 17 Agustus 1995.

"Dari visi beliau lah lahir industri strategis di Indonesia. Dari dedikasi beliau yang berbasis riset dan pengetahuan yaitu pesawat N250 Gatot Kaca. Kita ingat peristiwa bersejarah pertama kali mengudara pesawat Gatot Kaca di HUT Kemerdekaan RI ke 50," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan upacara pemakaman, mengenang B.J. Habibie.

B.J. Habibie yang diberi julukan ‘Mr Crack’ pun menginisiatori sekolah yang bernama SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Mengutip dari ANTARA, sekolah tersebut didirikan agar kalangan pesantren memiliki keseimbangan antara teknologi dan keagamaan atau iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) serta iman dan takwa (imtak).

SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diresmikan pada 1994 ini merupakan hasil inisiatori Presiden RI ke-3 B.J. Habibie dan Kepala BPPT dengan KH Asad Umar. Pada kala itu B.J. Habibie menduduki posisi sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).

Sebelum menjadi sekolah yang menyandang nama SMA Darul Ulum 2 Unggulan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), lebih dulu institusi pendidikan ini bernama SMA Darul Ulum 2. Dalam proses menghadirkan sekolah ini pun tidak begitu mudah, karena butuh perjuangan dari Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum dan dukungan warga setempat.

Sekolah ini menorehkan prestasinya pada 10 Agustus 2010 dan menyabet sertifikat penjaminan mutu Internasional ISO 9001:2008 tentang manajemen pendidikan bekerjasama dengan Unitet Registrar of System (URS).

URS merupakan salah satu badan inspeksi dan verifikasi yang beroperasi di lebih dari 100 negara di dunia dan mendapat pengakuan dari UKAS Management System atau memperoleh sertifikat terakreditasi dari pemerintah Inggris.

Jasa B.J. Habibie yang mungkin kini tidak terlalu diketahui generasi  yakni berhasil memulihkan perekonomian Indonesia usai diterjang krisis moneter 1998. Di mana, nilai tukar Rupiah saat itu yang mencapai Rp15.000 berhasil diturunkan menjadi di bawah Rp7.000 per USD.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross