Mobil Buick Brigadir Jenderal AWS Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio dan Jembatan Merah Surabaya, 1945. (Wikipedia.org).

Sejarah Hari Ini, 25 Oktober; Tentara Sekutu Mendarat Di Surabaya Tahun 1945

Publish by Redaksi on 25 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Pada tahun 1945 tepatnya tanggal 25 Oktober sejarah Indonesia, mencacat hadirnya sekutu yang mendarat di Surabaya yang jumlahnya sebanyak 6.000 tentara yang dipimpin Brigadier Aubertin Walter Sothern Mallaby di Surabaya untuk melucuti tentara Jepang.

Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada hari ke-298—hari ke-299 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 25 Oktober.

Brigadir Mallaby adalah komandan Brigade 49 Divisi India dengan kekuatan ± 6.000 pasukan yang merupakan bagian dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), pasukan Sekutu yang dikirim ke Indonesia setelah selesainya Perang Dunia II untuk melucuti persenjataan tentara Jepang, membebaskan tawanan perang Jepang, dan mengembalikan Indonesia kembali menjadi Hindia Belanda kekuasaan Belanda di bawah administrasi NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Mallaby memimpin pasukannya memasuki Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 untuk melucuti tentara Jepang sesuai dengan isi Perjanjian Yalta. Tujuan ini mendapat perlawanan dari pasukan Indonesia karena AFNEI menuntut mereka menyerahkan senjata-senjata yang telah dirampas pihak Indonesia terlebih dahulu dari Jepang.

Timbullah beberapa konflik bersenjata antara kedua pasukan, yang salah satunya terjadi pada 30 Oktober 1945 di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Mobil Buick yang ditumpangi Mallaby dicegat oleh pasukan dari pihak Indonesia sewaktu hendak melintasi jembatan dan mengakibatkan terjadi baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tidak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil Mallaby akibat ledakan sebuah granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali.

Akhirnya Aubertin Walter Sothern (A.W.S.) Mallaby atau juga dikenal dengan Brigadir Mallabydalam peristiwa baku tembak 30 Oktober di Surabaya dan memicu keluarnya ultimatum Inggris dan meledaknya Pertempuran 10 November.

Kematian Mallaby menyebabkan Mayor Jenderal E.C. Mansergh, pengganti Mallaby mengeluarkan ultimatum kepada pasukan Indonesia di Surabaya pada tanggal 9 November 1945 untuk menyerahkan senjata tanpa syarat. Pada tanggal 10 November 1945 pecahlah Pertempuran 10 November karena pihak Indonesia tidak menghiraukan ultimatum ini.

Kata Surabaya (bahasa Sanskerta: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura (ikan hiu) dan baya (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut.

Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Śūrabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross