Ilustrasi. 30 tahun lalu, New York City gempar akibat suara ledakan dahsyat pada tengah hari bolong. Selasa 26 Februari 1993 sekitar pukul 12.18 siang, ternyata bom teroris meledak di sebuah garasi parkir World Trade Center (WTC). Ini adalah awal dari tragedi WTC yang terjadi 8 tahun setelahnya pada 2001.

Sejarah Hari Ini, 26 Februari; Ledakan Bom Mobil Awal Tragedi Serangan 9 November di World Trade Center Tahun 1993

Publish by Redaksi on 26 February 2023

NEWS, IDenesia.id - 30 tahun lalu, New York City gempar akibat suara ledakan dahsyat pada tengah hari bolong. Selasa 26 Februari 1993 sekitar pukul 12.18 siang, ternyata bom teroris meledak di sebuah garasi parkir World Trade Center (WTC). Ini adalah awal dari tragedi WTC yang terjadi 8 tahun setelahnya pada 2001.

Ledakan pada 26 Februari 1993 siang itu bahkan meninggalkan cekungan selebar 60 kaki dan menyebabkan runtuhnya beberapa lantai beton bertulang baja di sekitar WTC. Meskipun bom teroris gagal merusak struktur utama pencakar langit, enam orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya luka-luka.

Mengutip dari History.com, Selasa (26/2/2019), World Trade Center disebutkan kala itu mengalami kerusakan dengan perkiraan lebih dari US$ 500 juta.

Setelah serangan itu, pihak berwenang mengevakuasi 50.000 orang dari gedung-gedung, ratusan di antaranya mengalami sesak akibat terlalu banyak menghirup asap dari kebakaran yang timbul pascaledakan. Evakuasi pun berlangsung sepanjang sore.

Pemerintah kota dan Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan perburuan besar-besaran terhadap tersangka, dan dalam beberapa hari sejumlah fundamentalis radikal ditangkap.

Salameh, seorang Palestina, ditangkap ketika ia akan mengambil uang muka US$ 400 yang ia tinggalkan untuk van Ryder sewaan yang digunakan dalam serangan itu. Ajaj dan Ayyad di perakit bom, ditangkap tak lama setelahnya.

Sementara Abouhalima, yang membantu membeli dan mencampur bahan peledak, melarikan diri ke Arab Saudi berhasil ditangkap di Mesir dua pekan kemudian.

Setahun kemudian, pada Maret 1994, Mohammed Salameh, Ahmad Ajaj, Nidal Ayyad, dan Mahmoud Abouhalima dihukum oleh juri federal atas peran mereka dalam pengeboman WTC 1993. Masing-masing dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Dalang serangan - Ramzi Ahmed Yousef - buron sampai Februari 1995. Ia berhasil dibekuk di Pakistan, setelah sebelumnya terdeteksi berada di Filipina. Dari penangkapakannya petugas menyita komputer berisi rencana teroris termasuk upaya membunuh Paus Yohanes Paulus II dan pengeboman 15 pesawat Amerika dalam 48 jam.

Dalam penerbangan kembali ke Amerika Serikat, Yousef dikabarkan mengakui kepada agen Secret Service bahwa ia telah mengarahkan serangan ke WTC sejak awal dan bahkan mengklaim telah memasang sekring yang meledak dengan bom 1.200 pon. Satu-satunya penyesalannya, kata agen itu mengutip Yousef, adalah bahwa menara setinggi 110 lantai itu tidak runtuh menimpa kembarannya sesuai perkiraannya - sebuah bencana yang akan menyebabkan ribuan kematian.

Eyad Ismoil, yang mengendarai Ryder van ke garasi parkir di bawah World Trade Center, ditangkap di Yordania tahun itu dan dibawa kembali ke New York.

Semua orang yang terlibat memiliki hubungan dengan Sheik Omar Abdel Rahman, seorang pemimpin agama radikal Mesir yang beroperasi di Jersey City, New Jersey, yang terletak tepat di seberang Sungai Hudson dari Manhattan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross