NEWS, IDenesia.id - Pada 26 Juni 2000 lalu, Pramoedya Ananta Toer menerima hadiah utama di penghargaan kebudayaan Asia Fukuoka ke-11. Pramoedya secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing.
Dikutip dari fukuoka-prize.org, ajang penghargaan ini memiliki tujuan untuk menjaga eksistensi dan orisinalitas kebudayaan asia di tengah-tengah homogenisasi budaya yang dinilai telah melanggar batas-batas dunia.
Penghargaan ini diberikan pada individu atau organisasi sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam melestarikan dan menciptakan budaya Asia.
Sebagai informasi, Fukuoka merupakan nama salah satu kota terbesar yang terletak di Jepang. Oleh karena itu, pemberian penghargaan ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Fukuoka, akademisi, dan korporasi swasta untuk mengapresiasi tokoh-tokoh di Kawasan Asia. Saat ini, penghargaan ini diorganisasi oleh Yayasan Internasional Kota Fukuoka atau sebelumnya dikenal sebagai The Yokatopia Foundation.
Secara historis, penghargaan ini telah diberikan sejak tahun 1990. Setidaknya, terdapat tiga kategori penghargaan yang diberikan, yaitu kontribusi pada bidang akademis, seni dan kebudayaan, serta penghargaan utama.
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa Pramoedya, novelis produktif seperti Bumi Manusia tersebut bukanlah satu-satunya tokoh Indonesia yang menerima Penghargaan Fukuoka. Beberapa nama lain dari Indonesia yang turut menerima penghargaan ini, meliputi:
Dengan begitu, hari ini di tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer merupakan orang kedua dari Indonesia yang memperoleh penghargaan utama Fukuoka setelah Koentjaraningrat.