Makam Juang Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak. (Foto : kalbarprov.go.id).

Sejarah Hari Ini, 28 Juni; Hari Berkabung Daerah, Peristiwa Mandor Pembunuhan Massal di Masa Penduduk Jepang

Publish by Redaksi on 28 June 2023

NEWS, IDenesia.id – Banyak orang yang tidak tahu bila di Kalimantan Barat ada peringatan khas “Hari Berkabung Daerah” yang rutin diperingati warga di daerah itu setiap tahunnya.

Dirangkum IDenesia.id dari berbagai sumber, Rabu 28 Juni 2023. Peristiwa Mandor pada 28 Juni 1944 yang terjadi di Kalimantan Barat pada masa pendudukan Jepang merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa ini, dimana ribuan rakyat tidak berdosa dibantai secara keji oleh tentara Dai Nippon.

Pembantaian ini menyisir seluruh lapisan masyarakat mulai dari keluarga kesultanan, kaum cerdik pandai, hingga rakyat biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: Awal pendudukan Jepang di Kalimantan Barat, Pecahnya Peristiwa Mandor 28 Juni 1944, Dampak Peristiwa Mandor 28 Juni 1944.

Tentara Jepang mulai memasuki Pontianak pada 2 Februari 1942 dan disambut dengan baik. Jepang melakukan mobilisasi terhadap rakyat untuk kepentingan perang mereka, seperti pengerahan pemuda, pengenalan budaya Jepang dan kewajiban kerja bakti.

Akan tetapi semakin lama rakyat merasa antipati karena sikap kejam tentara Jepang, serta kondisi hidup yang semakin sulit pada waktu itu. Kedua, Peristiwa Mandor terjadi karena kecurigaan dan kekhawatiran Jepang akan adanya aksi perlawanan rakyat. Kabar ini hanyalah isu dan seakan dibuat-dibuat.

Jepang melakukan pembersihan sebagai upaya pencegahan mulai dari Oktober 1943 hingga 28 Juni 1944. Jumlah korban secara resmi menurut pemerintah Kalimantan Barat ialah 21.037 jiwa. Ketiga, dampak Peristiwa Mandor antara lain hilangnya generasi cerdik pandai, terpelajar, hingga tokoh politik yang dapat menjadi modal untuk membangun Kalimantan Barat.

Selain itu dua belas pemimpin swapraja/kesultanan juga gugur dan menyebabkan keguncangan pemerintahannya. Kekejaman Jepang terhadap rakyat juga memantik perlawanan etno-gerilya Suku Dayak di seluruh penjuru Kalimantan Barat.

Peringatan hari Berkabung Daerah Klaimantan Barat, atau yang biasa dikenal dengan peristiwa Mandor, dimaknai sebagai momentum mempererat kebersamaan , karena banyak pelajaran yang dapat dipetik dari sejarah tersebut.

Dengan peringatan ini seluruh masyarakat khususnya warga Pontianak generasi muda untuk meneladani kisah para insan terbaik pada masanya, salah satunya perlunya kekompakan dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross