ilustrasi VOC. painterest.com.

Sejarah Hari Ini, 30 Mei; Penaklukan Jayakarta dan Berdirinya Batavia yang Kini Jadi Jakarta

Publish by Redaksi on 30 May 2023

NEWS, IDenesia.id - Pendirian kota Batavia di sebelah barat pesisir pantai utara Jawa, tidak lepas dari peran seorang tokoh yang bernama Jean Pieterzoon Coen. Meskipun sebelumnya Jayakarta (nama sebelum Batavia), dikuasai dan dibangun oleh Pangeran Fatahillah, namun situasi dan kondisi dalam bidang sosial dan ekonomi Jayakarta tidak seperti pada masa pengelolaan J.P. Coen.

Setelah Jayakarta dikuasai oleh VOC, melalui kebijakan ekspedisi militer yang dirancang oleh JP. Coen, keadaan kota Jayakarta perlahan demi perlahan semakin meningkat dalam bidang sosial maupun ekonomi.

Peningkatan dalam bidang sosial ekonomi dilatarbelakangi oleh kebijakan Coen yang cukup berani saat itu salah satunya adalah meningkatkan aktivitas perdagangan di pelabuhan Sunda Kelapa. Peristiwa pergantian nama dari Jayakarta ke Batavia berlangsung pada 30 Mei 1619.

Pada masa Kesultanan Demak Sultan Trenggono, beliau mengutus Fatahilah atau nama lainnya adalah Falatehan untuk merebut pelabuhan Sunda Kalapa. Sebelum benteng Portugis didirikan, Fatahillah dan kaum muslimin sudah dapat merebut pelabuhan Sunda Kalapa.

Sunda Kalapa berganti nama menjadi Jayakarta atau kota kemenangan. peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 juni 1527. Sehingga hingga sekarang peringatan lahirnya kota Jakarta tetap diperingati pada tanggal 22 Juni 1527.

Fatahillah sendiri tidak memimpin Jayakarta secara langsung tetapi diserahkan ke Tubagus Angke. Kemudian, dari Tubagus Angke pemerintahan atas kabupatian Jayakarta atau Jakrata diserakan kepada puteranya bernama Pangeran Jayakarta Wijayakrama.

Pada waktu orang-orang Belanda datang, Jayakarta atau Jakarta masuk dalam wilayah Kerajaan Banten. Jayakarta sudah sejak lama diincar oleh VOC. Karena letaknya yang strategis di Selat Sunda dan tidak begitu jauh dari Selat Malaka. VOC memang sudah memiliki kantor dagang di Banten tetapi kedudukan Kesultanan Banten pada saat itu masih sangat kuat makanya VOC menjatuhkan pilihan di Jayakarta atau Jakarta karena letaknya yang dekat dengan muara Sungai Ciliwung.

VOC berkeinginan untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta atau Jakarta, tetapi izin ini ditolak. Akan tetapi diam-diam Jan Pieterszoon Coen yang merupakan Gubernur Jenderal wilayah kongsi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang berhasil menaklukan Jayakarta dengan membuat gudang yang kokoh dan dan kuat yang dapat dijadikan loji atau benteng. Penaklukan Jayakarta yang terjadi pada 30 Mei 1619 membuatnya berganti nama menjadi Batavia.

Setelah VOC berhasil menaklukkan Jayakarta, kota ini oleh Belanda dihancurkan dan namanya diganti menjadi Batavia. Di atas reruntuhan kota tersebut dibangunlah sebuah kota dengan pola dan tata letaknya meniru kota di negeri Belanda. Rancangan kota tersebut membentuk sebuah fortalezza berbentuk kotak di mana bagian depan dari benteng digali parit.

Di bagian belakangnya terdapat berbagai bangunan dan gudang yang juga dikelilingi oleh parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kokoh. Benteng ini pada mulanya akan difungsikan sebagai kastil dan pusat perdagangan yang di masa kemudian akan merangkap sebagai pusat pemerintahan merangkap sebagai tempat para pegawai kompeni. Pembangunan ini merupakan cikal bakal dari berdirinya kota dengan lambang sebilah pedang dan perisai yang dikenal dengan nama Batavia.

Batavia adalah nama yang diberikan oleh orang Belanda pada koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi Jakarta yang merupakan ibu kota dari Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Sunda Kelapa yang merupakan salah satu titik perdagangan di Kerajaan Sunda.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross