Ilustrasi Halloween (Foto : Jacob Blankenship / Bham Now).

Sejarah Hari Ini, 31 Oktober; Asal Usul Halloween Yang Dirayakan Setiap Akhir Bulan Oktober

Publish by Redaksi on 31 October 2022

NEWS, IDenesia.id - Halloween atau Hallowe'en kependekan dari All Hallows’ Evening, yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus,  yang juga disebut sebagai AllhalloweenAll Hallows' Ev, atau All Saints' Eve.

Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide), suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saintshallows), martir, dan semua arwah umat beriman.

Terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween.

Sejumlah pihak lain meyakini bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar, permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.

Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial. Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa.

Melansir dari situs History, Hari Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Yakni ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.

Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus atau All Saints Day dengan memasukkan beberapa tradisi Samhain. Malam sebelum All Saints Day dikenal sebagai All Hallows Eve yang kini populer dengan Hari Halloween.

Seiring waktu, Hari Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat dan mengukir labu atau jack-o-lantern. Ada juga yang menggelar pesta mewah dengan mengenakan beragam kostum sambil makan-makan.

Hari Halloween tak terlepas dari perayaan tahun baru Bangsa Celtic pada 1 November. Bangsa Celtic adalah orang-orang yang hidup di daerah Eropa sekitar 2 ribu tahun lalu.

Hari tersebut menandai akhir musim panas dan awal musim dingin yang gelap dan dingin. Waktu musim dingin sering dikaitkan dengan kematian manusia.

Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, yakni peringatan hantu orang mati kembali ke bumi.

Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang. Mereka juga saling menceritakan nasib satu sama lain.

Ketika perayaan selesai, mereka menyalakan kembali api yang telah mereka padamkan sebelumnya malam itu. Api itu dianggap suci dan bisa membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross