Gedung Bank Indonesia. (Foto : Angga Nugraha / VOI).

Sejarah Hari Ini, 5 Juli; Mengenang Kontribusi BI Terhadap Perekonomian di Indonesia

Publish by Redaksi on 5 July 2023

NEWS, IDenesia.id - Tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia. Perayaan ini diperingati untuk mengenang dan mengapresiasi kontribusi Bank Indonesia (BI) terhadap perekonomian di Indonesia.

Sebagai pusat keuangan Indonesia, Bank Indonesia menyimpan sejuta sejarah perkembangan ekonomi yang pernah terjadi dari masa ke masa. Kehidupan masyarakat Indonesia yang dahulunya merupakan negara jajahan membuat bank ini menjadi salah satu sejarah tegaknya kemerdekaan di Indonesia.

Dirangkum IDenesia.id dari berbagai sumber, Rabu 5 Juli 2023. Peringatan Hari Bank Indonesia ternyata berbeda dengan Hari Lahir Bank Indonesia. Dalam sejarah tercatat, lahirnya bank sentral di Indonesia tanpa campur tangan penjajah berlangsung pada 5 Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia.

Seperti dilansir situs resmi BI, sejarahnya bermula dari abad ke-16 saat bangsa Eropa datang ke Asia Tenggara dengan misi mencari rempah-rempah. Saat itu di Nusantara telah memiliki mata uangnya sendiri, meskipun belum diakui secara resmi.

Kemudian pada tahun 1602, dibentuklah maskapai dagang Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). VOC bertujuan untuk membuka perdagangan di Nusantara.

Pada tahun 1746, berdiri Bank Courant en Bank Van Leening sebagai bank pertama yang menunjang kegiatan perdagangan. Bank ini bertugas memberikan pinjaman dengan jaminan emas, perhiasan, dan barang berharga. Namun, pada tahun 1818, bank ini ditutup karena krisis keuangan.

Selanjutnya berdiri De Javasche Bank (DJB) yang merupakan cikal bakal Bank Indonesia. Didirikan pada tahun 1828, Belanda memberikan hak istimewa kepada DJB sebagai bank sirkulasi, DJB dapat mencetak dan mengedarkan uang gulden di wilayah Hindia Belanda.

Namun, pada tahun 1942, DJB dilikuidasi karena pemerintah Jepang menguasai Indonesia. Tugas DJB sebagai bank sirkulasi digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).

Pada tahun 1945, masuk era kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Belanda masih berusaha menguasai Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA). NICA mendirikan kembali DJB untuk mencetak dan mengedarkan uang NICA, dengan tujuan mengacaukan ekonomi di Indonesia.

Pada 5 Juli 1946, pemerintah RI membentuk Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi dan menerbitkan uang dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI). Hal ini sesuai dengan mandat UUD 45 pasal 23 yang mengatakan, "Berhubung dengan itu kedudukan Bank Indonesia yang akan mengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas ditetapkan dengan Undang-undang".

Pengakuan Bank Indonesia sebagai bank sentral terjadi bersamaan dengan nasionalisasi DJB. Pengesahan ini dilakukan setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, yang dicapai melalui Konferensi Meja Bundar (KMB).

Akhirnya, pada 1 Juli 1953, Bank Indonesia diakui secara resmi dan mendapatkan mandat sebagai bank sentral. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922.

Setelah Bank Indonesia resmi menjadi bank sentral Indonesia, BNI beralih fungsi menjadi bank pembangunan. BNI ditetapkan sebagai bank umum sejak 1955 dan berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross