Robert Wolter Mongisidi (historia/Koleksi keluarga M.A. Kamah)

Sejarah Hari Ini, 5 September; Wafatnya Robert Wolter Mongisidi

Publish by Redaksi on 5 September 2022

NEWS, IDenesia.id - Robert Wolter Mongisidi adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Malalayang (sekarang bagian dari Manado), pada tanggal 14 Februari 1925. Anak ke-4 dari Petrus Mongisidi dan Lina Suawa ini semasa kecil akrab disapa dengan panggilan, Bote.

Bote mengenyam jenjang sekolah dasar di Hollands Inslanche School (HIS). Setelah tamat, ia melanjutkan pendidikan ke MULO, yaitu jenjang pendidikan  setingkat SMP pada zaman Hindia Belanda.

Saat pendudukan Jepang, ia gemar belajar bahasa Jepang hingga diangkat sebagai guru kursus bahasa Jepang di usianya yang masih muda. Mula-mula ia mengajar di Liwutung (Minahasa) lalu dipindahkan ke Luwuk (Sulawesi Tengah). Kemudian memasuki Sekolah Menengah Pertama di Ujung Pandang (sekarang Makassar).

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan saat Mongisidi berada di Makassar. Namun, Belanda berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II. Mereka kembali melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration/Administrasi Sipil Hindia Belanda).

Robert Wolter yang terkenal sebagai sebagai pemuda yang cinta tanah air memilih melawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia bersama kawan-kawannya memimpin Barisan Angkatan Muda Pelajar melawan pasukan Belanda. Bahkan, pada 27 Oktober 1945 di bawah koordinasinya, seluruh kekuatan pemuda pejuang di Ujung Pandang dipusatkan untuk mengadakan serangan umum.

Mereka merebut tempat-tempat strategi, bangunan-bangunan vital, dan gedung-gedung penting yang telah diduduki tentara Belanda. Mereka juga menyerbu Stasiun Pemancar Radio Makassar, Tangsi Belanda di Mariso, dan tempat-tempat lain milik Belanda.

Pada tanggal 17 Juli 1946, Mongisidi bergabung dengan Ranggong Daeng Romo di Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS). Mereka menyerang Belanda di sejumlah tempat. Bote akhirnya ditangkap oleh Belanda pada 28 Februari 1947.

Setelah sekitar delapan bulan mendekam di penjara, Robert pun dibebaskan. Namun ia hanya mampu menikmati udara segarnya selama sembilan hari saja, karena Robert kembali ditangkap oleh Belanda.  Pada 26 Maret 1949, Robert pun diadili oleh pengadilan Belanda dan dijatuhi hukuman mati. Ia dieksekusi oleh tim penembak pada 5 September 1949. Jasadnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Panaikang Makassar pada 10 November 1950.

Robert Wolter Mongisidi dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada 6 November 1973. Ia juga mendapatkan penghargaan tertinggi Negara Indonesia, Bintang Mahaputra (Adipradana), pada 10 November 1973.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross