NEWS, IDenesia.id - Hari Penghargaan Pekerja Pertanian dirayakan setiap tanggal 6 Agustus. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran pekerja di sektor pertanian.

Disadur IDenesia dari laman National Today pada Selasa, 6 Agustus 2024, sebagian besar pekerja pertanian di masa kolonial Inggris Raya adalah pekerja kontrak.

Para pekerja ini terdiri dari pria, wanita, dan bahkan anak-anak kulit putih, yang menukar empat hingga tujuh tahun kerja keras untuk mendapatkan izin pindah ke koloni.

Sebagian pekerja direkrut melalui kekerasan, ditahan, dan dijual sebagai properti dengan sedikit hak. Mereka hidup dalam kondisi perbudakan dan penyiksaan yang menyedihkan.

Pada tahun 1600-an, jumlah pekerja kontrak tidak mencukupi, sehingga pemilik perkebunan mulai merekrut tenaga kerja melalui penangkapan paksa orang Afrika untuk dijadikan budak.

Para budak Afrika ini hampir tidak memiliki harapan kebebasan karena tidak ada periode perbudakan yang ditetapkan. Budak Afrika menjadi sumber utama tenaga kerja pertanian di koloni-koloni selama dua abad berikutnya.

Pada akhir Revolusi Amerika, sekitar 20 persen dari populasi di 13 koloni adalah keturunan Afrika, yang sebagian besar merupakan budak. Pada tahun 1808, Kongres melarang perdagangan budak internasional, tetapi tidak melarang praktik perbudakan itu sendiri.

Setelah Perang Saudara di Amerika Serikat, California menjadi pusat pertanian utama. Tenaga kerja pertanian di negara bagian ini sebagian besar diimpor dari Asia. Pada tahun 1930-an, tenaga kerja imigran mulai beralih ke Meksiko.

Selama Perang Dunia II, karena kekurangan tenaga kerja, Program Bracero dimulai, yang memungkinkan orang Meksiko bekerja sementara di pertanian AS. Program ini berakhir pada tahun 1964, namun imigran legal dan ilegal dari Amerika Latin tetap menjadi mayoritas tenaga kerja pertanian di AS.