Ilustrasi, buruh pabrik pengolahan pisang. (Foto: Banana Export News).

Sejarah Hari Ini, 6 Desember: Pembantaian Pisang, Tragedi Buruh Pabrik di Kolombia Dihabisi karena Mogok Kerja 

Publish by Redaksi on 6 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Pembantaian Pisang, pembunuhan tanpa alasan terhadap para buruh atau pekerja United Fruit Company dan para pendukungnya di Cienaga, departemen Magdalena, Kolombia, oleh pasukan federal di bawah komando Jenderal Kolombia Carlos Cortes Vargas pada tanggal 6 Desember 1928. 

Perkiraan jumlah korban tewas berkisar antara kurang dari 50 hingga lebih dari 1.000 orang. United Fruit Company, adalah sebuah perusahaan Amerika, memiliki sekitar 89.000 hektar lahan pertanian di Kolombia, dan perusahaan ini memiliki pengaruh dalam pemerintahan Kolombia. 

Sejak akhir tahun 1910-an, sekitar 25.000 pekerja di perkebunan pisang milik perusahaan tersebut telah mengadvokasi kondisi kerja dan kehidupan yang lebih baik. Para pekerja telah melakukan pemogokan satu dekade sebelum pembantaian, tetapi tidak banyak yang berubah. 

Pada bulan Oktober 1928, mereka mengeluarkan daftar tuntutan kepada United Fruit Company, termasuk tuntutan kenaikan upah, enam hari kerja dalam seminggu, asrama yang higienis, kontrak langsung dengan perusahaan, kompensasi untuk kecelakaan kerja, peningkatan pelayanan rumah sakit, dan penghapusan toko perusahaan dan pembayaran dalam bentuk slip kredit, bukan uang. 

Pada bulan November mereka memutuskan untuk mogok kerja. Pada awal pemogokan, komandan angkatan bersenjata Kolombia menunjuk Cortes Vargas sebagai kepala militer di departemen Magdalena, dan pemerintah Kolombia mengirimkan 700 tentara.

Pada tanggal 5 Desember, para pekerja dipanggil ke Cienaga, seolah-olah untuk menyelesaikan pemogokan dengan Gubernur Magdalena. Sekitar 1.400 buruh dan keluarganya memenuhi alun-alun kota dan dihadapkan pada 300 tentara. Sesaat sebelum tengah malam, Cortes Vargas menerima sebuah telegram yang berisi Dekrit Nomor 1, deklarasi resmi pemerintah tentang keadaan pengepungan di Magdalena. 

Pada pukul 1:30 pagi tanggal 6 Desember, kerumunan massa diperintahkan untuk bubar. Lima menit kemudian, setelah tiga ledakan terompet singkat, tentara menembakkan senapan mesin ke kerumunan. Laporan awal mencatat bahwa 8 atau 9 orang terbunuh dan 20 orang terluka. 

Kekerasan berlanjut selama beberapa hari berikutnya ketika militer berusaha membunuh para pemimpin serikat pekerja yang selamat dari serangan pertama. Menurut laporan-laporan selanjutnya, jumlah total korban tewas akibat pembantaian awal dan akibat-akibat selanjutnya mencapai lebih dari 1.000 orang.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross