K.H. Abdurrahman Wahid (obligasi)

Sejarah Hari Ini, 7 September; Hari lahir Gus Dur

Publish by Redaksi on 7 September 2022

NEWS, IDenesia.id - Dr.(H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur merupakan Presiden Indonesia ke-4 yang memerintah dari tahun 1999 hingga tahun 2001.

Gus Dur juga merupakan mantan ketua tanfidziyah atau badan eksekutif Nahdlatul Ulama (NU) dan juga pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dirilis IDenesia.id dari laman infobiografi.com, Gus Dur adalah anak dari pasangan K.H Abdul Wahid Hasyim dan Solichah yang lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940.

Abdurrahman Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat di komunitas muslim Jawa Timur. Kakeknya dari sang ayah yaitu K.H. Hasyim Asyari merupakan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, kakeknya dari sang ibu yaitu K.H. Bisri Syansuri merupakan pengajar di pesantren pertama yang mengajar kelas pada perempuan.

Sang ayah yaitu K.H. Wahid Hasyim merupakan Menteri Agama pada tahun 1949 dan sang ibu merupakan putri dari pendiri pondok pesantren Denanyar Jombang.

Abdurahman Wahid menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alissa Qotrunnada, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenni Wahid), Anita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.

Pada Juni 1999, partai PKB ikut serta dalam pemilu legislatif, PKB memenangkan 12% suara dengan PDI-P memenangkan 33% suara. Namun, karena PDI-P tidak memiliki kursi mayoritas penuh, lalu membentuk aliansi dengan PKB. Pada bulan Juli, Amien Rais membentuk Poros tengah yaitu koalisi partai-partai Muslim.

Pada 7 Oktober 1999, Amien dan Poros Tengah secara resmi mengumumkan bahwa Abdurrahman Wahid yang akan dicalonkan sebagai presiden. Pada 19 Oktober 1999, MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali berkumpul untuk mulai memilih presiden baru, kemudian Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-4 dengan perolehan 373 suara.

Pada masa pemerintahannya, Ia membentuk Kabinet Persatuan Nasional yaitu kabinet koalisi yang anggotanya berasal dari berbagai partai politik, seperti : PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK) termasuk juga Non-partisan dan TNI.

Kemudian Gus Dur melakukan dua reformasi pemerintahan, reformasi pertama yaitu membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media dan reformasi kedua yaitu membubarkan Departemen Sosial yang korup.

Gus Dur berencana memberikan referendum kepada Aceh. Namun referendum tersebut bukan untuk menentukan kemerdekaan melainkan untuk menentukan otonomi.

Pada hari Rabu, 30 Desember 2009, Gus dur meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat komplikasi penyakit yang dideritanya sejak lama. Menurut sang adik, Salahuddin Wahid, Gus Dur meninggal akibat sumbatan pada arterinya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross