Kota Makassar Di Zaman Pendudukan Jepang.

Sejarah Hari Ini, 9 November; Hari Jadi Kota Makassar ke 415 Tahun

Publish by Redaksi on 9 November 2022

NEWS, IDenesia.id - Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hari ini berusia yang ke-415 tahun. Makassar sebagai kota pesisir sudah ada sejak abad ke-15 yang dibangun berupa sebuah bandar di muara Sungai Tallo, yang disebut Bandar Tallo. Pemerintah Kota Makassar menggelar upacara HUT ke-415 Makassar di Lapangan Karebos, Rabu 9 November 2022.

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit. Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.

Ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota yang sejak 1971 hingga 1999 dikenal secara resmi sebagai Ujung Pandang, ini merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan pusat kota terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Sebagian besar penduduknya adalah Suku Makassar atau Tu Mangkasaraʼ.

Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya. Dengan memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa, kota ini berada di urutan ketujuh kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Palembang.

Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.

Pada masa Pemerintahan Raja Gowa XVI jugalah didirikan Benteng Rotterdam. Pada masa itu terjadi peningkatan aktivitas pada sektor perdagangan lokal, regional hingga internasional, sektor politik dan juga sektor pembangunan fisik oleh kerajaan.

Dari laporan saudagar Portugal maupun catatan-catatan Lontara setempat, terungkap peranan penting saudagar Melayu dalam perdagangan, berupa pertukaran hasil-hasil pertanian dengan barang-barang impor.

Hanya dalam seabad, Makassar menjadi salah satu kota niaga terkemuka di dunia yang dihuni lebih 100.000 orang atau kota terbesar ke-20 dunia. Perkembangan Bandar Makassar yang demikian pesat itu, berkat hubungannya dengan perubahan-perubahan pada tatanan perdagangan internasional masa itu.

Secara internasional, sebagai salah satu bagian penting dalam dunia Islam, Sultan Makassar menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik yang erat dengan kerajaan-kerajaan Banten dan Aceh di Indonesia Barat, Golconda di India, dan Kekaisaran Ottoman di Timur Tengah.

Hubungan Makassar dengan dunia Islam diawali dengan kehadiran Abdul Ma'mur Khatib Tunggal atau Dato' Ri Bandang yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Ulama tersebut tiba di Tallo pada September 1605.

 

Sang ulama mengislamkan Raja Gowa ke-XIV II Mangngerangi Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alauddin bersama Raja Tallo, Karaeng Katangka Mangkubumi I Mallingkaang Daeng Manyonri.

Makassar sebagai sebuah nama kota sempat berubah menjadi Ujung Pandang, sejalan dengan perluasan wilayah dari 21 Km menjadi 175,77 km persegi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1971 tentang perubahan batas-batas daerah Kota Madya Makassar dan Kabupaten Gowa, Maros, dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada 31 Agustus 1971.

Kemudian Kota ini dinamakan kembali menjadi Makassar pada 13 Oktober sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wujud keinginan masyarakat yang mendapat dukungan DPRD bersama Pemerintah Kota.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross