Poter Upacara Peringatan Hari Ibu bertempat di Gedung Wanita, Tgl 22 Desember 1959 (Foto: Kompaspedia)

Sejarah Lahirnya Peringatan Hari Ibu di Indonesia

Publish by Redaksi on 21 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Selain Kongres Pemuda II yang melatarbelakangi tercetusnya Sumpah Pemuda, terdapat satu kongres lainnya yang tak kalah penting yang juga terjadi pada tahun 1928, yaitu Kongres Perempuan Indonesia. Kongres ini merupakan cikal bakal dirayakannya Hari Ibu di Indonesia yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya.

Kongres Perempuan Indonesia pertama kali digelar tepatnya pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini merupakan salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia yang masih berlangsung hingga kini.

IDenesia melansir dari Biografi Tokoh Kongres Perempuan Indonesia Pertama dari laman Repositori Kemdikbud, Kamis, 21 Desember 2023, kongres ini diikuti oleh 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra serta beberapa organisasi kaum laki-laki, yang bertujuan memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan.

Pada masa itu, kehidupan masyarakat Indonesia secara umum berada pada kesengsaraan akibat penjajahan Belanda, terlebih bagi perempuan Indonesia yang seringkali menghadapi ketidaksetaraan dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik.

Diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia bertujuan untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui perjuangan hak-hak perempuan atas pendidikan,pekerjaan, dan partisipasi politik.

Selain itu, peserta kongres juga bertujuan untuk mencapai persatuan nasional di bawah semangat nasionalisme serta membawa perubahan sosial yang signifikan di Indonesia dengan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan negara.

Dampak dari Kongres Perempuan Indonesia sangatlah signifikan.

Dari kongres ini, kesadaran publik mengenai pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan pada masa itu meningkat, adapun kebijakan-kebijakan mengenai kesetaraan gender dan hak-hak perempuan juga mulai diadopsi oleh pemerintah.

Keputusan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama antara lain sebagai berikut:

- Mendirikan badan federasi bersama dengan nama "Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia" (PPPI).

- Menerbitkan surat kabar, yang redaksinya dipercayakan kepada pengurus PPPI, anggota-anggota redaksi terdiri dari: Nyi Hajar Dewantoro, Nn. Hajinah, Ny. Ali Sastroamijoyo, Ny. Ismudiyati, Nn. Budiah dan Nn. Sunaryati (Nyi Sunaryati Sukemi).

- Mendirikan studifonds (dana studi) yang akan menolong gadis-gadis yang tidak mampu.

- Memperkuat pendidikan kepanduan putri.

- Mencegah perkawinan anak-anak.

- Mengirimkan mosi kepada pemerintah agar:

  1. Secepatnya diadakan fonds (tunjangan) bagi janda dan anak-anak.
  2. Tunjangan bersifat pensiun jangan dicabut.
  3. Sekolah-sekolah putri diperbanyak.
  4. Mengirimkan mosi kepada Raad (pengadilan) Agama agar tiap talak dikuatkan secara tertulis sesuai dengan peraturan agama.

 

Selain itu lagi, Kongres Perempuan juga menginspirasi gerakan perempuan di seluruh Indonesia untuk terus berjuang dalam berbagai aspek kehidupan dan juga mengakui peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Peringatan akan sejarah Kongres Perempuan Indonesia merupakan pengingat akan perjuangan yang belum selesai untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.

Melalui Kongres Perempuan Indonesia, perempuan Indonesia menunjukkan bahwa mereka memiliki peran penting dalam membangun negara dan mengatasi kesenjangan gender.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross