Lokasi makaman Karaeng Galesong di Ngantang, Malang, Jawa Timur. (Foto: Netralnews.com).

Sekilas Kisah Karaeng Galesong, Berjuang Lawan VOC Hingga Gugur di Tanah Jawa

Publish by Redaksi on 30 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Mengulas tokoh pejuang daerah dari tanah Makassar, Kerajaan Gowa, untuk mengusir penjajah Belanda dari bumi nusantara memang tak pernah ada habisnya. Selain pahlawan nasional Sultan Hasanuddin, turununannya juga berjasa besar dalam upaya melawan agenda kolonial. 

Dari sekian banyak tokoh pejuang dari Sulsel, nama Karaeng Galesong mungkin masih sedikit asing. Namun dengan andilnyalah, penjajah saat itu menunda rencana menguasai tanah Sulawesi. Karaeng Galesong adalah salah satu anak dari Sultan Hasanuddin dari istri keempat, yaitu I Hatijah Lo’mo Tobo. 

Nama asli Karaeng Galesong adalah I Maninrorie dan memiliki nama istana I Kare Tojeng. Nama Karaeng Galesong adalah sebuah gelar yang berarti raja di negeri atau di daerah Galesong yang telah diberikan kepada I Maninrorie setelah terpilih menjadi Karaeng oleh rakyat Galesong. Kisah itu tertuang dalam buku “KARAENG GALESONG MELAWAN VOC DI JAWA TIMUR”. 

Pada 18 November 1667, Kerajaan Gowa secara resmi ditaklukkan oleh VOC dan Arung Palakka dengan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya. Karaeng Galesong dan tokoh-tokoh Makassar lainnya yang tidak menyetujui perjanjian tersebut kemudian pergi dari Makassar untuk tetap melawan VOC dan Arung Palakka, dengan memerangi perompakan di lautan. 

Karaeng Galesong dan pasukannya pada 1673, bahkan menyerang Sumbawa yang merupakan wilayah milik VOC berdasarkan Perjanjian Bongaya. Mereka tinggal di sana sampai 1674. Di tahun itu, orang-orang Makassar mendapatkan Demung, sebagai wilayah basisnya. Mereka juga melakukan aksi penyerangan pertama di Gresik, namun dapat dipukul mundur oleh VOC.

Di penghujung tahun 1674, Karaeng Galesong beserta pasukannya pindah ke Bali setelah kematian teman seperjuangannya, Karaeng Tallo. Setahun berselang, 1675, Karaeng Galesong dan pasukannya tiba di Jawa Timur dan bergabung dengan orang-orang Makassar di Demung untuk merencanakan aksi penyerangan kedua. 

Yakni, perjuangan Karaeng Galesong melawan VOC di Jawa Timur. Di awal tahun itu, Karaeng Galesong dan pasukannya ke Jawa Timur dan bergabung dengan orang-orang Makassar yang menuju ke Jawa Timur sebelumnya, dan menetap di Demung, Besuki. Karaeng Galesong memutuskan untuk bekerja sama dengan Trunojoyo, mereka memiliki musuh yang sama yaitu VOC dan Mataram. 

Setelah itu, aliansi ini berhasil menguasai wilayah-wilayah penting, seperti Surabaya, Gresik, Pajarakan, Gerongan, Pasuruan dan lainnya. Tahun 1676, VOC bekerja sama dengan Mataram menghancurkan kapal-kapal Makassar dan membuat Karaeng Galesong dan pasukannya keluar dari Demung dan menuju ke Madura untuk membentuk kekuatan bersama Trunojoyo.

Akhir 1676, aliansi Karaeng Galesong dan Trunojoyo banyak mendapatkan kemenangan. Bisa dikatakan seluruh Jawa Timur, Semarang, Demak sampai Cirebon dapat dikuasai aliansi ini, kecuali Jepara. Desember 1676, Karaeng Galesong dan Trunojoyo mulai berselisih karena mereka telah berbeda tujuan. Pertengahan Januari 1677, perselisihan antara Karaeng Galesong dan Trunojoyo tetap berlanjut. 

Meski begitu, Karaeng Galesong tetap netral dan tidak mau memihak VOC. Perjuangan Karaeng Galesong Melawan VOC di Jawa Timur memasuki babak akhir setelah perselisihan dengan Trunojoyo dimanfaatkan oleh Laksamana Speelman. Speelman kemudian merebut Surabaya dari Trunojoyo pada Mei 1677. 

Saat Surabaya dikuasai Speelman, Karaeng Galesong dan pasukannya sudah pindah ke Pasuruan karena Demung tidak aman lagi. Agustus 1677, Karaeng Galesong dan pasukannya menemukan tempat pertahanan yang kuat dan bagus, yaitu di Kakaper atau Keper. VOC dan Arung Palakka bekerjasama untuk mengalahkan pertahanan orang-orang Makassar di Kakaper. 

Mereka berhasil menjatuhkan benteng Kakaper pada tahun 1679. Karaeng Galesong dan pasukannya melarikan diri di Ngantang, Malang, Jawa Timur. Di Ngantang, Karaeng Galesong wafat pada 21 November 1679. Kisah singkat tentang perjuangan Karaeng Galesong ini, dilansir IDenesia.id dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross