NEWS, IDenesia.id - Sejarah kehadiran beragam bangunan tua di Kota Makassar tak pernah lepas dari cerita tentang Belanda. Bangunan yang menjadi saksi sejarah itu, menandakan tentang eksistensi betapa andilnya penjajah era kolonial di daerah ini.

Salah satu yang sempat populer pada zamannya adalah, Apartemen Sarang Semut. Dilansir dalam buku Bangunan Bersejarah di Kota Makassar, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, Sabtu, 29 Juli 2023, Apartemen Sarang Semut didirikan pada tahun 1900-an.

Lokasinya terletak pada empat jalan yang saling berhubungan. Yakni sebelah selatan Jalan Amanagappa (Bonsbach Stegg), sebelah barat Jalan Botolempangan (Prinsenlaan), sebelah utara Jalan Ince Nurdin (Jutitielaan) dan sebelah timur Jalan Jenderal Sudirman (Hospital Weeg).

Denah bangunan berbentuk huruf L terdiri atas enam unit kamar berlantai dua. Masing-masing, dilengkapi kamar mandi atau WC, dapur dan gang. Setiap unit mempunyai teras depan. Untuk sampai ke lantai dua, dapat dicapai melalui tangga di sebelah kanan yang terbuat dari batu bata.

Arsitektur gedungnya bergaya modern dengan konstruksi beton bertulang. Sedangkan atapnya berbentuk limasan menggunakan genteng kodok. Bangunan ini pada awalnya digunakan sebagai hunian para gadis dan nona Belanda yang bersekolah di OSVIA.

Dan pada masa Jepang hingga sekarang menjadi hunian keluarga dengan status kepemilikan perorangan. Oleh karena status kepemilikan masing-masing unit berbeda, akhirnya mempengaruhi kondisi perawatan bangunan. Apartemen Sarang Semut, juga terdaftar sebagai bangunan cagar budaya.

Dilansir dari laman Kemendikbud RI, SK penetapan tertuang dengan Nomor SK: PM.59/PW.007/MKP/2010. Tanggal SK: 2010-06-22. Namun tak ada penjelasan lebih rinci terkait dengan latar belakang hingga penggunaan nama Apartemen Sarang Semut di Makassar.