Penampakan Gereja Katedral Makassar zaman dulu. (Foto: Kemendikbud RI/Tropenmuseum).

Sekilas Tentang Sejarah Gereja Katedral Makassar, Gereja Tertua di Sulawesi Selatan

Publish by Redaksi on 17 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Gereja Katedral Makassar, juga dikenal sebagai Katedral Hati Kudus Yesus, adalah salah satu gereja yang penting dan bersejarah. Ini adalah gereja Katolik yang juga menjadi salah satu simbol sejarah keberadaan agama Katolik di Kota Daeng. Gereja didirikan pada 1898 pada permulaan tahap kedua kehadiran Gereja Katolik di Makassar.

Gereja Katolik Katedral merupakan gereja tertua di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara. Awal keberadaan agama Katolik di Makassar pada tahun 1525 dibawa oleh tiga orang pastor dan misionaris dari Portugis. Pastor Antonio do Reis, Cosmas de Annunciacio, Bernardinode Marvao, dan seorang bruder yang turut mengunjungi daerah ini.

Begitu cikal bakal sang perantara berdirinya Gereja Katedral Makassar yang dilansir dari laman resmi Kemendikbud RI, Kamis, 17 Agustus 2023. Pada tahun 1548 Pastor Vincente Viegas datang dari Malaka ditugaskan di Makassar. Di sana Vincente melayani para saudara Portugis yang Katolik serta beberapa raja dan bangsawan Sulawesi Selatan yang juga telah dibaptis menjadi Katolik (Balai Arkeologi, 2013).

Raja Gowa yang pertama memeluk Islam, yaitu Sultan Alauddin (1591-1638) serta beberapa raja penggantinya memberikan kebebasan kepada umat Katolik untuk mendirikan Gereja pada 1633. Namun, gejolak politik antara VOC dan orang-orang Portugis menyebabkan para rohaniwan Portugis tersingkir dari Makassar.

Jatuhnya Malaka ke tangan VOC dan perjanjian Batavia (19 Agustus 1660) menyebabkan Sultan Hasanuddin diharuskan mengusir semua orang Portugis dari Makassar (1661). Sultan mengatur dengan baik keberangkatan orang-orang Portugis. Bruder Antonio de Torres yang mengasuh sebuah sekolah kecil untuk anak laki-laki meninggalkan Makassar pada 1668. Sejak itu selama 225 tahun, tidak ada pastor yang menetap di Makassar.

Orang-orang Katolik yang masih ada hanya sekali-sekali dilayani dari Surabaya atau Larantuka. Pada 1892, Pastor Aselbergs, SJ, dipindahkan dari Larantuka menjadi Pastor Stasi Makassar (7 September 1892) dan tinggal di suatu rumah mewah di Heerenweg (kini Jalan Sultan Hasanuddin). Pada 13 April 1937 wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara dijadikan Prefektur Apostolik Makassar oleh Sri Paus di Roma, dan dipercayakan kepada misionaris CICM, dengan Mgr. Martens sebagai prefek.

Pada tanggal 13 Mei 1948 menjadi Vikariat Apostolik Makassar, dan tanggal 3 Januari 1961 menjadi Keuskupan Agung Makassar. Pendirian gereja erat sekali kaitannya dengan pendirian SMP Frater sebagai sarana pendidikan keuskupan di Makassar. Gereja Katedral bersama-sama dengan SMU Katolik Rajawali dan Stella Maris di bawah naungan Keuskupan Agung Makassar.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross