NEWS, IDenesia.id - Setelah diguyur hujan selama empat hari di wilayah utara dan tengah Selandia Baru, Sabtu 20 Agustus 2022, hujan akhirnya bisa reda. Namun, akibat hujan yang terus-menerus tersebut memaksa ratusan orang harus meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kota Nelson di Pulau Selatan Selandia Baru terkena dampak terburuk. Ratusan rumah bahkan tidak dapat dihuni. Akses jalur jalan menuju kota-kota di Pulau Utara juga telah terputus, karena banjir merendam jalan dan rumah warga.

“kondisi cuaca di Selandia Baru sangat berbeda selama seminggu lalu. Sebagian besar curah hujan masih terjadi di wilayah barat dengan intensitas yang mulai rendah,” tulis Metservice di Twitter, yang disadur IDenesia.id dari laman straitstimes.com, Sabtu 20 Agustus 2022. Kini pihak berwenang Selandia Baru telah mencabut peringatan dan kewaspadaan setelah hujan mereda di wilayah utara dan tengah.

Menteri Manajemen Darurat Selandia Baru, Kieran McAnulty menjelaskan, hari Sabtu ini masih banyak warga berada di tempat evakuasi. Pihaknya berterima kasih kepada mereka yang terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan daerah tersebut.

Meski peringatan keadaan darurat telah dicabut, namun status darurat masih diberlakukan di Nelson-Tasman, Marlborough dan pantai barat Selandia Baru. Sabtu malam ada 100 warga yang baru dievakuasi dari wilayah yang terendam banjir.

Di distrik Tasman yang bertetangga dengan Nelson, total ada 508 rumah yang telah dievakuasi, kata otoritas darurat dan angka itu kemungkinan masih bisa bertambah.

Sementara itu Pangeran William dan istrinya Kate dari Inggris, saat ini tengah memikirkan kondisi para warga yang terkena dampak banjir, utamanya warga yang tengah berada di daerah pengungsian untuk segera diberikan bantuan makanan.