Potret Gereja Katedral Makassar. (Foto: katedralmakassar.blogspot.com).

Semarak Natal: Cikal Bakal Berdirinya Gereja Katedral Makassar, Tertua di Sulawesi Selatan

Publish by Redaksi on 25 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Gereja Katedral Makassar, atau yang biasa dikenal sebagai Katedral Hati Kudus Yesus, menjadi landasan sejarah keberadaan agama Katolik di Kota Daeng yang kaya akan warisan budaya dan sejarah. Berdiri megah sejak tahun 1898, gereja ini telah menjadi saksi bisu perjalanan agama Katolik di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Tenggara.

Gereja ini dibangun pada tahap kedua kehadiran Gereja Katolik di Makassar, yang dimulai pada tahun 1525 oleh tiga pastor dan misionaris Portugis. Menariknya, arsitektur megah gereja ini dirancang oleh seorang perwira zeni bernama Swartbol, yang memulai pembangunan pondasi tembok sebelum berangkat ke Eropa.

Namun pembangunan gereja tak selalu lancar, karena penggantinya, S. Fischer, seorang ahli pengairan, beberapa kali harus memperbaiki pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambaran Swartbol. Pemborong utama, dari  Cina, Thio A Tek yang dipercaya untuk memimpin proyek tersebut beberapa bulan tertunda karena masalah pengiriman bahan konstruksi dari Nederland.

Penampakan Gereja Katedral Makassar zaman dulu. (Foto: Kemendikbud RI/Tropenmuseum).

Pada tahun 1923, gereja menerima sumbangan berharga dari Mr. Scharpff berupa tiga lonceng yang dipasang di menara besi, menambah kemegahan bangunan. Gereja Katedral menjalani pemugaran pada tahun 1939 karena kapasitas tempat duduk yang terbatas untuk umat. Renovasi melibatkan perluasan gedung, penambahan sakristi, dan peningkatan fasilitas.

Pekerjaan sulit dilakukan, termasuk pembongkaran tembok samping dan empat pilar penyangga utama. Namun, hasil akhirnya membanggakan, memungkinkan gereja menampung lebih banyak umat. Tidak lama setelah pemugaran, pada 9 Oktober 1943, gereja mengalami cobaan berat saat Kota Ujung Pandang yang sekarang bernama Makassar dibom oleh tentara sekutu, merusak bagian depan di belakang altar.

Meski perbaikan dilakukan dengan keterbatasan barang, gereja tetap berdiri dan bahkan mendapatkan kaca warna indah untuk jendela-jendelanya. Selama kurun waktu 225 tahun, Makassar kehilangan kehadiran pastor setelah pengusiran orang Portugis oleh VOC dan Sultan Hasanuddin pada tahun 1661. Baru pada tahun 1892, Pastor Aselbergs pindah dari Larantuka ke Makassar, menjadi Pastor Stasi Makassar dan tinggal di sebuah rumah mewah di Heerenweg.

Seiring berjalannya waktu, Gereja Katedral Makassar berkembang bersamaan dengan pembentukan Prefektur Apostolik Makassar pada tahun 1937, Vikariat Apostolik Makassar pada tahun 1948, dan Keuskupan Agung Makassar pada tahun 1961. Gereja ini juga terkait erat dengan pendirian SMP Frater, sebagai sarana pendidikan keuskupan di Makassar.

Sebagai bagian dari warisan sejarah dan keberlanjutan agama Katolik di Sulawesi Selatan, Gereja Katedral Makassar terus menjadi pusat perhatian dan semarak dalam perayaan Natal setiap tahunnya. Meski telah mengalami perjalanan panjang dan berbagai cobaan, gereja ini tetap berdiri sebagai saksi bisu sejarah agama Katolik di wilayah ini.

Sumber: Katedral Makassar - https://katedralmakassar.blogspot.com/p/gedung-gereja_21.html

Penulis: Alfiandis

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross