Museum Kerajaan Bajeng. (Foto: Google Maps/Andi Yusril).

Sepenggal Cerita Tentang Siasat di Balik Runtuhnya Kerajaan Bajeng

Publish by Redaksi on 31 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Sejarah kerajaan di Sulawesi Selatan tak pernah lepas dari persoalan yang pelik dan kompleks antara teritorial. Meski pada akhirnya bersatu, namun terdapat banyak dinamika dalam perjalanannya. Kondisi itulah yang sempat terjadi sebelum Kerajaan Bajeng takluk hingga bersatu dengan Kerajaan Gowa.

Pada abad ke-15, muncul seorang pemimpin yang pemberani dan sangat bijaksana dalam mengambil keputusan. Ia sangat arif dan bijaksana dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Dia adalah Baso Daeng Pabeta, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Karaeng Loe.

Kerajaan Bajeng dibawah pimpinan Karaeng Loe mulai terbentuk, dan bahkan berubah menjadi sebuah kerajaan yang sangat kuat, karena memiliki banyak Tubarani (pejuang) serta senjata sakti yang dianggap ampuh melawan musuh, seperti Sudanga, I Bu'le (anak panah) dan masih banyak senjata lainnya yang ditakuti lawan.

Ketika Bajeng dibawah kepemimpinan Karaeng Loe, para Tubarani terus melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Dari upaya ekspansi itulah, wilayah Kerajaan Bajeng bertambah luas. Tidak hanya mencakup Batang Banoa Appaka, tetapi juga beberapa daerah sekitarnya.

Dari catatan sejarah dapat diketahui batas wilayah Kerajaan Bajeng pada masa Karaeng Loe meliputi sebelah utara berbatasan dengan Binaga Taeng dan Sungai Jeneberang. Sebelah timur sampai ke Gunung Bawakaraeng. Sebelah selatan sampai ke daerah Bangkala Jeneponto. Sebelah barat sampai ke selat Makassar.

Kala itu, Gowa melakukan ekspansi dengan memperluas wilayah kekuasaan dengan jalan menaklukkan daerah sekitarnya termasuk Bajeng. Pasukan Gowa sudah berkali-kali menyerang Bajeng, namun tak berhasil. Suatu saat, Sombaya mendapat bisikan dari salah seorang kepercayaannya, bahwa Bajeng tak bisa ditaklukkan dengan cara perang, melainkan dengan siasat atau strategi untuk mencuri senjata ampuh yang dimiliki oleh Karaeng Loe ri Bajeng.

Untuk mendapatkan senjata sakti itu, penasehat mengusulkan pendekatan kepada Karaeng Galesong, sahabat baik Karaeng Loe. Dengan bantuan dari kedua raja ini, senjata sakti berhasil dicuri dan Bajeng dapat ditaklukkan. Setelah Bajeng masuk dalam wilayah kekuasaan kerajaan Gowa, beberapa pasukan Tubarani ikut memperkuat pertahanan wilayah Kerajaan Gowa.

Karena merasa bersatu dalam wilayah kerajaan, maka benda-benda berharga Bajeng seperti Sudanga, I Bu'le, dan senjata lainnya diambil oleh Raja Gowa. Demikianlah, buku "SEJARAH KERAJAAN BAJENG" mengupas tentang Bajeng, sebuah kerajaan yang dulu disegani karena keberanian pasukannya dalam medan perang. Pasukan elit yang terkenal dengan nama Pasukan Patampuloa turut menjadi sorotan dalam buku tersebut.

Sumber: Buku Sejarah Kerajaan Bajeng - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross