Sutradara film Iran, Dariush Mehrjui dan istrinya, Vahida Mohammadifar, menghadiri sebuah upacara di Teheran pada tanggal 1 Juli 2015. (Foto: ABDULWAHED MIRZAZADEH/isna news/AFP via Getty Images)

Sineas Terkemuka Iran Tewas Bersama Istrinya dengan Luka Tikam

Publish by Redaksi on 16 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Salah satu pembuat film paling terkemuka di Iran, Dariush Mehrjui, ditikam hingga tewas pada Sabtu waktu setempat, bersama istrinya di rumah mereka di dekat Teheran.

Kepala pengadilan provinsi mengatakan, Mehrjui dan istrinya, Vahideh Mohammadifar, "dibunuh dengan beberapa luka tusuk di leher" menurut situs web online Mizan milik kehakiman, sebagaimana dilansir IDenesia dari The Guardian, Senin,16 Oktober 2023.

Menurut Hossein Fazeli-Harikandi, kepala hakim provinsi Alborz dekat Teheran, Mehrjui mengirim pesan teks kepada putrinya, Mona, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, mengundangnya untuk makan malam di rumah mereka di Karaj, sebelah barat Teheran. 

Namun, setibanya di rumah satu setengah jam kemudian, ia menemukan mayat kedua orangtuanya yang telah meninggal dengan luka fatal di leher mereka.

Belakangan, polisi mengatakan "tidak ada tanda-tanda masuk secara paksa yang terlihat di TKP", dan menambahkan bahwa "tidak ada kerusakan yang terjadi pada pintu rumah mereka". Namun, mereka mengatakan beberapa jejak terkait pelaku pembunuhan telah ditemukan di tempat kejadian.

Pada hari Minggu, surat kabar Etemad memuat sebuah wawancara dengan istri pembuat film yang mengatakan bahwa dia telah diancam dan bahwa rumah mereka telah dirampok.

"Penyelidikan mengungkapkan bahwa tidak ada keluhan yang diajukan terkait masuknya orang secara ilegal ke villa keluarga Mehrjui dan pencurian barang-barang mereka," kata Fazeli-Harikandi.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kebudayaan Iran, Mohammad-Mehdi Esmaili, memuji Mehrjui sebagai "salah satu pionir perfilman Iran" dan "pencipta karya-karya abadi".

Lahir pada tahun 1939 di Teheran, Mehrjui belajar filsafat di Amerika Serikat sebelum kembali ke Iran di mana ia meluncurkan sebuah majalah sastra dan merilis film pertamanya pada tahun 1967, Diamond 33, sebuah parodi dari serial James Bond.

Pria berusia 83 tahun ini tak terhapuskan dengan gelombang baru sinema Iran, dengan filmnya yang berjudul The Cow pada tahun 1969 yang merupakan salah satu film pertama dari gerakan ini. 

Dia kemudian menyutradarai serangkaian film terkenal termasuk Mr Gullible dan The Cycle sebelum meninggalkan Iran setelah revolusi Islam 1979.

Antara tahun 1980 dan 1985, ia tinggal di Prancis di mana ia mengerjakan film dokumenter Journey to the Land of Rimbaud. Sekembalinya ke Iran, ia meraih kesuksesan di box office dengan film The Tenants pada tahun 1987.

Pada tahun 1990, ia menyutradarai Hamoun, sebuah film komedi gelap yang menampilkan 24 jam kehidupan seorang intelektual yang tersiksa oleh perceraian dan kecemasan psikologis di Iran yang diliputi oleh perusahaan teknologi Sony dan Toshiba.

Sepanjang tahun 1990-an, Mehrjui juga menggambarkan kehidupan wanita dalam “Sara, Pari, dan Leila”, sebuah melodrama tentang seorang wanita mandul yang mendorong suaminya untuk menikahi lagi.

Dalam wawancara dengan media Iran, Mehrjui mengatakan bahwa ia "sangat dipengaruhi" oleh sineas Swedia, Ingmar Bergman, dan Michelangelo Antonioni dari Italia.

"Saya tidak membuat film politik secara langsung untuk mempromosikan ideologi atau sudut pandang tertentu. Tetapi semuanya bersifat politis," kata mendiang dalam sebuah wawancara.

Bagi Mehrjui, sinema seperti puisi, yang tidak bisa memihak siapapun dan ia tetap bersikukuh bahwa "seni tidak boleh menjadi alat propaganda".

Selain karir sinema, ia menerjemahkan karya-karya dramawan Prancis, Eugene Ionesco, dan filsuf Marxis Jerman, Herbert Marcuse, ke dalam bahasa Persia.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross