Soe Hok Gie (Foto: Repro Wikipedia).

Soe Hok Gie Meninggal di Puncak Mahameru Pada 16 Desember

Publish by Redaksi on 16 December 2022

NEWS, IDenesia.id - Soe Hok Gie merupakan aktivis keturunan Indonesia-Tionghoa yang menentang keras kediktatoran Presiden Soeharto dan Soekarno. Ia lahir di Jakarta pada 17 Desember 1942 dan meninggal di Gunung Semeru, Jawa Timur, pada 16 Desember 1969 atau di umur 26 tahun.

Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia itu mengembuskan napas terakhirnya di Gunung Semeru setelah keracunan gas gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Ia meninggal bersama rekannya Idhan Lubis.

Soe Hok Gie dalam catatan harian yang kemudian dibukukan memang bercita-cita menaklukkan puncak Semeru atau Mahameru. Ketika cita-citanya itu tercapai, ia justru merenggang nyawa.

Gie sendiri banyak dikenang sebagai aktivis yang mengkritis lewat tulisan serta gerakan. Karya-karya tulisan Gie banyak yang dibukukan dan masih menjadi panduan bagi aktivis saat ini.

Soe Hok Gie juga seorang aktivis keturunan Tionghoa-Indonesia yang menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.

Soe adalah seorang etnis Tionghoa Katolik Roma. Leluhurnya berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Tiongkok. Ayahnya bernama Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Ia anak keempat dari lima bersaudara di keluarganya; kakaknya Arief Budiman, seorang sosiolog dan dosen di Universitas Kristen Satya Wacana, juga cukup kritis dan vokal dalam politik Indonesia.

Setelah menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di SMA Kolese Kanisius, Soe kuliah di Universitas Indonesia dari tahun 1962 sampai 1969; setelah menyelesaikan studi di universitas, ia menjadi dosen di almamaternya sampai kematiannya. Ia selama kurun waktu sebagai mahasiswa menjadi pembangkang aktif, memprotes Presiden Sukarno dan PKI.

Soe adalah seorang penulis yang produktif, dengan berbagai artikel yang dipublikasikan di koran-koran seperti KompasHarian KamiSinar HarapanMahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Setelah Riri Riza merilis film berjudul Gie pada tahun 2005, artikel-artikelnya disusun oleh Stanley dan Aris Santoso yang diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan oleh penerbit GagasMedia.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross