Ilustrasi Robot Pengacara (Foto : koran-jakarta.com).

Startup AS Ciptakan Robot Pengacara Pertama di Dunia, Tarif Lebih Hemat

Publish by Redaksi on 12 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Kecanggihan teknologi terkini berhasil menghadirkan robot pengacara yang siap berdebat dan membela klien di pengadilan. Robot yang diproduksi startup DoNotPay disebut-sebut sebagai "pengacara robot pertama di dunia" dan akan menangani dua kasus tilang di pengadilan bulan depan.

Robot pengacara ini akan disematkan sistem AI-nya dan menginstruksikannya untuk menanggapi hakim di persidangan. Robot dari DoNotPay ini akan melayani klien di area AS, UK, dan juga Kanada.

"Hukum hampir seperti kode dan bahasa yang digabungkan, jadi ini adalah kasus penggunaan yang sempurna untuk AI," kata CEO dan pendiri Joshua Browder seperti dijelaskannya pada USA Today (9/1/2023).

"Saya pikir ini adalah potensi terbesar untuk GPT dan teknologi model bahasa yang besar," imbuh Joshua.

Robot pengacara ini akan memiliki sistem kerja dimana akan meminta terdakwa yang dibela memakai penghubung suara dengan konektivitas Bluetooth di ruang sidang. Selanjutnya dengan sistem AI, sistem akan membisikkan instruksi tentang apa yang harus dikatakan dan disampaikan ke terdakwa.

Pada persidangan perdana, satu terdakwa akan memperdebatkan kasus mereka secara langsung, yang lainnya melalui Zoom. DoNotPay juga mempertimbangkan untuk mengambil kasus ketiga terkait penggusuran.

Robot pengacara ini akan menjadi pertama kalinya digunakan di pengadilan, namun DoNotPay merahasiakan tanggal dan lokasi pasti dari sidang.

Browder berharap eksperimen ini melonggarkan aturan ruang sidang terhadap penggunaan AI di pengadilan. Sebab menurutnya sistem pengacara konvensional merugikan individu berpenghasilan rendah karena sekitar 80% tidak mampu membayar bantuan hukum, dimana hal tersebut berdasarkan data American Bar Association.

"Teknologi AI sangat kuat. Orang-orang berhak menggunakannya untuk membantu diri mereka sendiri," kata Browder kepada USA TODAY.

Sebagai informasi, startup DoNotPay telah beroperasi sejak tahun 2015, telah merilis template yang membantu orang mengajukan banding atas  masalah tiket parkir atau meminta pengembalian dana dari maskapai penerbangan. DoNotPay juga telah menciptakan bot yang dapat menegosiasikan tagihan dengan perusahaan seperti Comcast menggunakan teknologi GPT.

Apa risiko robot pengacara AI?

Browder mengakui bahwa ada risiko untuk menjadi yang pertama mengandalkan robot AI di pengadilan, tetapi DoNotPay telah setuju untuk menanggung denda apa pun dan para terdakwa akan diberi kompensasi untuk mengambil bagian dalam percobaan.

 

DoNotPay juga telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari masalah dengan AI-nya yang melebih-lebihkan fakta atau "terlalu sopan" dan menanggapi semua yang dikatakan hakim - termasuk soal pernyataan retoris.

Do Not Pay menyebut layanan menyeluruh untuk robot pengacara saat ini biayanya GBP36 per dua bulan sebagai bagian dari langganan berkelanjutan.

Joshua Browder juga mengatakan di Twitter bahwa DoNotPay tidak akan meminta bayaran hingga USD1 juta bagi yang punya kasusdi Mahkamah Agung AS sebesar USD1 juta. Cukup dengan memakai AirPods, dan robot pengacara siap membantu para klien.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross