NEWS, IDenesia.id - Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem yang terjadi di India sejak awal Mei 2024. Terbaru menurut Surat kabar Hindustan Times terdapat 58 orang tewas akibat kondisi panas ekstrem di seluruh India.

Mahasiswa Aligarh Muslim University, Uttar Pradesh India asal Indonesia, Karimuddin mengungkapkan panas yang terjadi di Uttar Pradesh yang berkisar di 46 dan 47 derajat celsius. Ini mengakibatkan wajahnya alami luka bakar.

"Kalau misalkan kita keluar ruangan itu, bisa merasakan udara yang sangat panas. Wajah dari kita orang Asia itu terbakar, khususnya saya sendiri sebelah kiri dan sebelah kanan pipi saya terbakar memang harus menggunakan tabir surya atau 'sunscreen' yang tebal," kata Karimuddin yang dilansir IDenesia dari RRI, Selasa 4 Juni 2024.

Lebih jauh Karimuddin menyatakan bahwa panas yang terjadi di India juga berdampak pada kondisi air yang kini suhunya panas. Bahkan untuk tidur, dirinya harus menyiram air di lantai guna mengurangi hawa panas di ruangan.

"Karena memang suhu panas di sini tidak hanya terasa pada terik matahari. Tetapi juga terhadap air untuk mandi dan kegiatan sehari-hari," ujarnya.

"Bahkan memang kalau kita menggunakan kipas angin saja tidak menggunakan cooler itu udaranya panas. Sehingga kita kalau tidur malam hari harus menyiram lantai dengan air begitu banyak, sehingga kita bisa tidur," tambahnya.

Kondisi panas ekstrem di India imbuhnya sudah terdeteksi sejak awal Maret 2024. Sedangkan puncak panas tersebut mulai terasa pada pertengahan Mei dan Juni 2024 ini.

"Saat ini untuk mahasiswa Indonesia memang diberikan fasilitas oleh pemerintah berupa 'cooler' dan pendingin ruangan lainnya. Dan kita tetap berada di ruangan, karena memang aktivitas kami saat ini dan aktivitas outdoor lainnya itu sudah diliburkan," katanya.