Masyarakat Suku Korowai (foto:topsimages)

Suku Korowai, Manusia Pohon Penghuni Pedalaman Papua

Publish by Redaksi on 13 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Banyak orang yang belum mengetahui sejarah serta asal usul Suku Korowai di Indonesia. Sebagai salah satu suku yang mendiami pedalaman Papua, keberadaan suku ini memang terkesan tertutup dari dunia luar. Suku Korowai merupakan salah satu suku asli Papua yang mendiami beberapa kabupaten di wilayah adat Anim-Ha di Papua bagian selatan, seperti di Merauke, Boven Digoel, Asmat dan Mappi.

Sebelum akhirnya terindentifikasi keberadaannya, Suku Korowai menempati pedalaman Papua tanpa pernah berkomunikasi dengan dunia luar. Suku ini bertahan hidup dengan cara berburu berbagai macam hewan di hutan. Dirangkum IDenesia.id dari laman rimbakita, Selasa, 13 Juni 2023, pada tahun 1975 – 1978, tim misionaris dari Belanda yang dipimpin oleh Johannes Veldhuizen menemukan suku ini.

Sejak saat itu, para misionaris menjelajahi seluruh tanah Suku Korowai dan bahkan mempromosikan suku ini hingga ke luar negeri. Mereka bahkan membangun gereja, sekolah serta sebuah klinik. Mereka juga yang memprakarsai film dokumenter tentang salah satu suku papua ini dan pada akhirnya pemerintah Indonesia menyadari keberadaan Suku Korowai.

Pada tahun 1990, ketika para misionaris meninggalkan suku tersebut, masyarakat Korowai mulai menerima bantuan dari pemerintah dan terlibat dari proyek-proyek kehutanan yang diprakarsai oleh perusahaan asing.

Rumah pohon Suku Korowai (foto:georgesteinmetz.com)

Tradisi dan Adat

Suku Korowai memiliki beberapa adat serta tradisi yang cukup unik, salah satunya yaitu membangun rumah pohon. Bukan rumah pohon yang hanya didirikan beberapa meter dari permukaan tanah, namun suku ini membangun rumah setinggi hingga puluhan meter di atas pohon.

Karena bertempat tinggal di atas pohon, julukan manusia pohon seringkali disematkan untuk orang-orang Korowai. Bukan tanpa alasan, hal tersebut mereka lakukan untuk melindungi diri dari serangan hewan buas dan risiko banjir.

Pembuatan rumah pohon dikerjakan oleh orang-orang Korowai dengan seksama. Mulai dari memilih bahan, serta menentukan lantai dan pohon yang akan digunakan sebagai penopang utama. Umumnya suku ini memilih pohon yang besar dan kokoh sebagai tiang utama rumah. Kemudian dindingnya terbuat dari kulit pohon sagu.

Lantai rumah menggunakan cabang pohon, sedangkan atap rumah berasal dari dedaunan hutan. Selain itu, rumah orang Korowai juga dibuat dari pilinan tali rotan dan dilengkapi oleh tangga yang menjulang hingga ke dasar tanah.

Selain keunikan berupa rumah di atas pohon, Suku Korowai juga memiliki bahasa percakapan sehari-hari berupa bahasa Awyu-Dumut yang biasa digunakan sebagai bahasa komunikasi oleh kebanyakan suku di Papua Tenggara.

Mereka juga mengenal pesta sagu yang dilakukan sebagai perayaan peristiwa tertentu seperti kelahiran bayi ataupun pernikahan. Dalam pesta ini, umumnya orang Korowai menyembelih babi sebagai hidangan dan pertanda bahwa ada peristiwa besar yang patut dirayakan.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross