Sekda Pemprov Sulsel, Jufri Rahman di kantor BPS Sulsel, (Foto: Web Pemprov Sulsel).

Sulsel Deflasi 0,04 Persen di Agustus 2024 gegara Ini 

Publish by IDenesia on 3 September 2024

NEWS, IDenesia.id - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat deflasi sebesar 0,04 persen pada Agustus 2024. Penurunan ini disebabkan karena turunnya harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel melaporkan, dari delapan kota yang dihitung dalam Indeks Harga Konsumen (IHK), tujuh kota mengalami deflasi secara month-to-month (m-to-m). 

Deflasi terdalam terjadi di Watampone sebesar 0,28 persen, sementara deflasi terendah tercatat di Kabupaten Luwu Timur dan Kota Makassar, masing-masing sebesar 0,02 persen. Di sisi lain, Kabupaten Wajo mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.

“Komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2024 antara lain bawang merah, tomat, daging ayam ras, beras, dan telur ayam ras,” jelas Kepala BPS Sulsel, Aryanto, dikutip IDenesia dari laman Pemprov Sulsel, Selasa, 3 September 2024.

Aryanto juga memaparkan perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulsel pada Agustus 2024, tercatat sebesar 117,24, turun 0,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 117,49. Penurunan NTP ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani (Ib) sebesar 0,43 persen, yang lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayarkan petani (It) yang turun 0,22 persen.

Selain itu, dari lima subsektor pertanian, tiga di antaranya juga mengalami penurunan NTP dibandingkan Juli 2024, yakni Subsektor Tanaman Hortikultura (5,01 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (1,29 persen), dan Peternakan (1,23 persen). Sementara itu, Subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan mengalami peningkatan NTP masing-masing sebesar 0,95 persen dan 0,15 persen.

“Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 119,84, turun 0,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 120,47. Pada bulan yang sama, deflasi di daerah perdesaan tercatat sebesar 0,34 persen,” lanjut Aryanto.

untuk sektor ekspor dan impor, nilai ekspor Sulsel pada Juli 2024 tercatat sebesar USD 173,66 juta, turun 0,24 persen dibandingkan Juni 2024 yang mencapai USD 174,08 juta. 

Lima komoditas utama yang diekspor pada Juli 2024 adalah nikel, besi dan baja, biji-bijian berminyak, ikan dan udang, serta kakao dengan distribusi masing-masing sebesar 40,76 persen, 22,78 persen, 8,86 persen, 6,38 persen, dan 5,65 persen.

Sebagian besar ekspor tersebut ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Malaysia, dan Amerika Serikat dengan proporsi 43,73 persen, 30,19 persen, 8,54 persen, 3,23 persen, dan 2,71 persen.

Sementara itu, nilai impor Sulsel pada Juli 2024 tercatat sebesar USD 101,80 juta, meningkat 29,66 persen dibandingkan Juni 2024 yang mencapai USD 78,51 juta. 

Lima kelompok komoditas utama yang diimpor adalah gandum-ganduman, olahan makanan hewan, gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, serta mesin-mesin/pesawat mekanik dengan distribusi masing-masing sebesar 27,26 persen, 22,63 persen, 14,73 persen, 10,53 persen, dan 7,73 persen.

Sebagian besar impor Sulsel berasal dari Brazil, Tiongkok, Australia, Singapura, dan Rusia dengan proporsi masing-masing sebesar 33,70 persen, 20,03 persen, 13,40 persen, 6,65 persen, dan 5,71 persen.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross