Sulsel Jajaki Ekspansi Kerja ke Australia dan Amerika untuk Warga Lokal, Ini yang Dibutuhkan

Publish by IDenesia on 31 July 2024

NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjajaki peluang penempatan tenaga kerja asal Sulsel di Australia dan Amerika Serikat. Upaya ini diharapkan dapat membuka tujuan baru bagi tenaga kerja Sulsel, tidak hanya terbatas pada Malaysia dan Arab Saudi.

Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Darmawan Bintang, dengan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan, di Kantor Gubernur Sulsel pada Selasa, 30 Juli 2024.

Agustinus menyatakan sebelum bertemu dengan Sekda Sulsel, ia telah melakukan pertemuan dengan Konsul Jenderal Australia di Makassar untuk menjajaki peluang kerja di Australia.

"Kami juga telah melakukan sosialisasi penempatan dan perlindungan kerja migran di kawasan Amerika dan Pasifik yang diikuti oleh ratusan peserta dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Poltekkes, dan STIKES Amanah," kata Agustinus dilansir IDenesia dari laman Pemprov Sulsel, Rabu, 31 Juli 2024.

Agustinus berharap Pemprov Sulsel dapat mendukung kegiatan BP2MI di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Akhrianto, menambahkan Kanada membutuhkan tenaga perawat, terutama untuk home care dan perawatan lansia. 

Dia juga menyebutkan adanya MoU Sister City antara Kota Makassar dan Australia yang mencakup penempatan kerja, dengan keterlibatan BP2MI.

"Di Malaysia, tingkat kesejahteraannya sangat rendah. Banyak peluang di negara lain seperti Korea Selatan dan Jepang,” ujarnya.  

Hanya saja lanjut Akhrianto, tenaga kerja asal Sulsel terkendala dalam hal penggunaan bahasa asing, sehingga perlu disediakan pelatihan bahasa asing. Terutama bahasa Korea dan Jepang di Sulsel. 

“Namun, kelemahan kita di Sulsel adalah penguasaan bahasa asing dan pelatihan yang sering dilakukan di luar Sulsel,” tegasnya.

“Kita harus bisa menyediakan pelatihan bahasa asing seperti Korea dan Jepang di Sulsel," jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Darmawan Bintang berharap agar tenaga kerja Sulsel tidak lagi bergantung pada tujuan tradisional seperti Malaysia, Jepang, dan Arab Saudi, tetapi memanfaatkan peluang di negara lain seperti Amerika, Kanada, Australia, dan Eropa.

"Selama ini, penempatan kerja di Jepang lebih banyak berkaitan dengan magang. Kami ingin menindaklanjuti Sister City antara Makassar dan Gold Coast, yang mencakup pengembangan penempatan tenaga kerja," ungkapnya.

Untuk tenaga kerja di bidang home care, penggunaan bahasa asing yang tinggi tidak selalu diperlukan, kecuali jika bekerja di sektor manufaktur.

"Kita berharap agar generasi muda ditanamkan kemampuan bahasa asing sejak sekolah dasar," tutupnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross