NEWS, IDenesia.id - Belakangan ini sebuah laporan mengeklaim, bahwa Google kemungkinan akan memberhentikan sejumlah karyawannya, setelah CEO Sundar Pichai mengisyaratkan kemungkinan pemotongan.

Kabarnya, Sundar Pichai menghindari sejumlah pertanyaan dalam pertemuan dengan para eksekutif. Menurut laporan Business Insider, Pichai ditanya tentang PHK selama pertemuan tersebut.

Kemudian, Pichai mengatakan, bahwa sulit untuk memprediksi masa depan, dan dia tidak bisa dengan jujur membuat komitmen untuk kedepannya dengan cara yang sama.

"Usaha keras yang dilakukan oleh perusahaan adalah membuat keputusan penting, disiplin, memprioritaskan di mana kita bisa, merasionalisasi di mana kita bisa, sehingga kita siap menghadapi badai dengan lebih baik, terlepas dari apa yang akan terjadi," jelas Pichai.

Kemudian, Pichai menambahkan bahwa hal itulah yang harus difokuskan dan mencoba untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan.

Sementara itu, awal tahun 2022 ini, sebuah laporan dari The Information mengeklaim, bahwa Alphabet yang merupakan perusahaan induk google, menerapkan sistem manajemen kinerja baru yang akan membantu manager tim, untuk mendapat ide mendalam perihal karyawan yang berkinerja buruk.

Selain itu, tercatat pula jumlah karyawan yang berkinerja buruk bisa mencapai 10.000 orang dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimulai paling cepat tahun depan.

Sistem peringat baru tersebut diumumkan pada bulan Mei, dengan tujuan untuk membantu para manajer menghindari pembayaran bonus serta hibah saham kepada karyawan berkinerja rendah.

"Di bawah sistem baru, manajer telah diminta untuk mengkategorikan 6 persen  karyawan, atau kira-kira 10.000 orang, sebagai yang berkinerja rendah dalam hal dampaknya terhadap bisnis," ujar orang-orang yang mengetahui sistem tersebut, seperti dikutip dari gadgetsnow.

Namun, faktanya, awal tahun ini, Pichai mengatakan, bahwa perusahaan akan memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini. Di mana jeda perekrutan merupakan bagian dari perlambatan tersebut