Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. (Foto : Dok/Andri/DPR RI)

Suspek Cacar Monyet Bermunculan di Indonesia, DPR: Harus Ditangani Serius

Publish by Redaksi on 7 September 2024

NEWS, IDenesia.id—Kasus suspek Mpox (MonkeyPox) atau cacar monyet terus bertambah di Indonesia. Pemerintah pun diharapkan tidak santai menanggapi masalah ini.

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak Pemerintah untuk segera menerapkan kembali kewajiban protokol kesehatan. Selain itu, mempersiapkan penanganan khusus untuk anak-anak yang berpotensi terkena Mpox, terutama jika ada keluarga yang menjadi suspek.

"Mpox sudah harus ditangani dengan serius. Kami mendesak Pemerintah untuk segera menerapkan protokol kesehatan ke masyarakat dan menyiapkan penanganan secara lebih komprehensif, khususnya untuk anak-anak yang juga berisiko terpapar Mpox," ujar Rahmad Handoyo dalam rilisnya di Jakarta sebagaimana dilansir IDenesia dari situs resmi DPR RI, Sabtu, 7 September 2024.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengharapkan komitmen tinggi dari Pemerintah untuk menangani Mpox. Apalagi, berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (Kesehatan) sudah ada laporan sepuluh kasus suspek Mpox di Bali, Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya, serta Kalimantan.

Di Jabodetabek, suspek ditemukan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kemudian ada juga beberapa suspect Mpox di wilayah Jakarta Barat. Sebelumnya 3 kasus suspect Mpox juga terdapat di Palembang, Sumatera Selatan, meski hasil pemeriksaan laboratoriumnya sudah dinyatakan negatif.

Menurut Rahmad, Pemerintah perlu mewaspadai varian terbaru Mpox yang penyebarannya cepat di Republik Demokratik Kongo, yaitu Clade 1B di mana varian ini cukup membahayakan pasien.

"Meskipun di Indonesia belum ada penambahan kasus positif Mpox dan Clade I juga belum terdeteksi, Pemerintah harus mengambil langkah konkret salah satunya dengan implementasi protokol kesehatan ataupun edukasi masif kepada masyarakat," tegasnya.

Penyakit Mpox terjadi karena infeksi virus MPXV dan mudah menular. Penularan virus Mpox antarmanusia dapat terjadi melalui kontak langsung berupa berjabat tangan, bergandengan, dan termasuk kontak seksual.

Virus MPXV sendiri merupakan spesies dari genus Orthopoxvirus. Ada dua clade virus MPXV, yaitu Clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan Clade II (dengan subclade IIa dan IIb). Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan Clade II.

Varian Mpox Clade I, baik Ia maupun Ib, belum terdeteksi di Indonesia. Sejak 2022 hingga saat ini, varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II. Sebanyak 88 kasus Mpox yang ditemukan di Indonesia juga telah dinyatakan sembuh.

Kendati begitu, Rahmad meminta Pemerintah untuk meningkatkan sistem surveilans epidemiologis yaitu kegiatan analisis yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus terhadap suatu penyakit agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan secara efektif. Hal ini mengingat sudah mulainya bermunculan kembali kasus suspect Mpox beberapa waktu terakhir.

"Deteksi dini adalah kunci dalam memitigasi penyebaran penyakit. Selain itu, optimalisasi fasilitas laboratorium untuk mendeteksi berbagai patogen dengan cepat dan akurat juga menjadi prioritas," kunci Rahmad.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross