Syadzarwan (foto:Muhammadiyah)

Syadzarwan, “Kain Sarung” yang Dimiliki Ka’bah

Publish by Redaksi on 7 June 2024

 

NEWS, IDenesia.id - Ka’bah sebagai pusat kiblat umat Islam memang tampak sederhana, seolah “hanya” merupakan bangunan batu besar berbentuk kubus yang ditutup dengan kain hitam dengan hiasan ornamen di beberapa sisinya.

Akan tetapi, jika melihat dengan lebih rinci, ternyata Ka’bah tidak sesederhana itu. Ada beberapa bagian yang jarang orang ketahui.

Salah satunya adalah fakta bahwa Ka’bah memiliki “sarung” yang biasa disebut para sejarawan sebagai “Syadzarwan”.

Dilansir IDenesia dari laman Muhammadiyah, Jumat 7 Juni 2024, penyebutan “syadzarwan” sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Persia, yang berakar kata dengan makna “kain sarung”, hal yang wajar karena sebagian kosa kata dalam bahasa Arab juga banyak yang merupakan serapan dari bahasa Persia.

Penamaan “Syadzarwan” disebut sebagai “sarung” bagi Ka’bah karena memang merupakan bagian yang tampak menutup bagian bawah Ka’bah, sehingga seperti sarung sebagai kain yang menutup bagian bawah tubuh manusia.

Syadzarwan terdapat di tiga sisi Ka’bah, kecuali sisi Hijir Isma’il, dengan fungsinya mempertahankan Ka’bah terutama pondasinya dari banjir bandang jika muncul sewaktu-waktu.

Di era sekarang, di Syadzarwan ini terdapat sekitar 41 pengait tali yang mengikat Kiswah atau penutup Ka’bah dari bawah. Seperti halnya bagian-bagian Ka’bah lainnya, Syadzarwan pernah beberapa kali mengalami renovasi dan penguatan fungsi.

Syadzarwan tidak termasuk bagian dari Ka’bah, dan tidak pula termasuk dalam lintasan thawaf. Syadzarwan sebatas penguat pondasi Ka’bah. Sehingga bagi mereka yang melakukan thawaf, agar melakukannya di luar Syadzarwan, yaitu di tempat thawaf yang disediakan, karena sebagian ulama berpendapat bahwa thawaf di Syadzarwan, sekalipun tampak lebih dekat dengan Ka’bah atau membuat thawaf jadi lebih cepat dan berjarak pendek, thawafnya tidak sah, bahkan sedikit beresiko.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross