NEWS, IDenesia.id - Kue Keranjang adalah salah satu penganan yang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Para pembuat kue berbahan gula pasir dan tepung ketan tersebut pun kebanjiran pesanan jelang perayaan Imlek. Salah satunya yakni Grandma’s Recipe yang terletak di jalan Bacan, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.

Kepada IDenesia, Anastasia selaku pemilik Grandma’s Recipe menjelaskan bahwa jelang perayaan Imlek pihaknya bisa membuat hingga 200 kg Kue Keranjang dalam sehari, dimana sebelumnya tokonya biasa hanya membuat 100 kg sehari.

Untuk membuat pesanan sebanyak itu, ia dibantu oleh sang ibu serta beberapa kerabatnya. “Kita mulai bikin dari jam setengah tiga subuh. Masaknya yang lama, bisa memakan waktu 12 sampai 13 jam kerja,” ujar Anastasia.

Di Grandma’s Recipe, para pembeli bisa membeli Kue Keranjang seharga Rp. 0 ribu per kilogramnya. “Kita buat ini tanpa bahan pengawet, jadi kalau disimpan di luar ruangan bisa tahan 2 sampai 3 hari, tapi kalau mau awet simpan di freezer nanti mau makan baru di kukus kembali,” tambahnya.

Anastasia yang merupakan generasi keempat dalam keluarganya mengatakan, ia adalah pelanjut dari keluarganya yang sudah turun temurun membuat kue keranjang saat perayaan Imlek tiba.

Kue Keranjang dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe (甜棵). Penamaan Kue Keranjang berasal dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang.

Kue Keranjang adalah salah satu kue khas yang wajib ada dalam perayaan tahun baru Imlek. Kue Keranjang mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, biasanya Kue Keranjang Imlek tidak dimakan sampai perayaan Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).