Sebuah Poster Di Dekat Taman Zazai Di Kabul Berbunyi: 'Adik-Adik Yang Terkasih! Jilbab Dan Cadar Adalah Martabatmu Dan Bermanfaat Untukmu Di Dunia Dan Di Akhirat' (Foto: AFP/Wakil KOHSAR).

Taliban Melarang Wanita Afghanistan Pergi Ke Gym Dan Area Pemandian Umum 

Publish by Redaksi on 14 November 2022

NEWS, IDenesia.id – Tempat Gym dan area pemandian umum saat ini menjadi area terlarang bagi wanita di Afghanistan, kata Taliban pada Minggu 13 November 2022, beberapa hari setelah melarang mereka dari taman dan pasar malam.

Perempuan semakin terpinggirkan dari kehidupan publik sejak kembalinya Taliban tahun lalu meskipun kelompok itu menjanjikan versi yang lebih lunak dari aturan keras yang menandai tugas pertama mereka dalam kekuasaan yang berakhir pada tahun 2001.

Sebagian besar pegawai pemerintah perempuan telah kehilangan pekerjaan mereka atau dibayar sedikit untuk tinggal di rumah  sementara perempuan juga dilarang bepergian tanpa kerabat laki-laki, dan harus menutupi dengan burqa atau jilbab saat keluar rumah. Sekolah untuk gadis remaja juga telah ditutup di sebagian besar negara itu sejak kembalinya Taliban pada Agustus 2021. Disadur IDenesia.id dari laman channelnewsasia.com.

"Gym ditutup untuk wanita karena pelatih mereka adalah pria dan beberapa di antaranya adalah gym gabungan," Mohammad Akif Sadeq Mohajir, juru bicara Kementerian Pencegahan Wakil dan Promosi Kebajikan, mengatakan kepada AFP.

Dia mengatakan "hammam" - pemandian umum tradisional yang selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin - sekarang juga terlarang. "Saat ini, setiap rumah memiliki kamar mandi di dalamnya, jadi tidak akan menjadi masalah bagi perempuan," katanya.

Sebuah video yang beredar di media sosial  yang belum bisa diverifikasi kebenarannya memperlihatkan sekelompok wanita, membelakangi kamera, meratapi adanya larangan terhadap wanita pergi ke gym. "Ini adalah gym khusus wanita, guru dan pelatih semuanya wanita," kata sebuah suara, pecah karena emosi. "Kamu tidak bisa begitu saja melarang kami dari segalanya.

Apakah kami tidak berhak atas apa pun?" Aktivis mengatakan peningkatan pembatasan pada perempuan adalah upaya untuk menghentikan mereka berkumpul untuk mengorganisir oposisi terhadap aturan Taliban. Kelompok-kelompok kecil perempuan sering menggelar protes kilat di Kabul dan kota-kota besar lainnya, mempertaruhkan kemarahan pejabat Taliban yang telah memukuli dan menahan mereka.

Awal bulan ini Perserikatan Bangsa-Bangsa menyuarakan keprihatinan setelah Taliban mengganggu konferensi pers di ibu kota, menyerahkan peserta perempuan untuk penggeledahan tubuh dan menahan penyelenggara acara dan beberapa lainnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross