Ilustrasi tangga kayu di perumahan kuno Catalhoyuk, Turki. (Foto : ©Ancient Origins).

Tangga Kayu Berusia 8.500 Tahun Ditemukan di Kota Pertama dan Tertua Dunia

Publish by Redaksi on 17 February 2023

NEWS, IDenesia.id - Tangga kayu berusia 8.500 tahun ditemukan di sebuah permukiman kuno di Turki, Catalhoyuk. Permukiman ini berdiri antara tahun 7.500 SM dan 6.400 SM dan kerap dianggap sebagai kota metropolitan pertama dan tertua di dunia.

Selain tangga kayu, ditemukan juga oven tungku. Tangga ini ditugunakan untuk memasuki rumah dari bagian atap dan oven tungku ini berada di bawa tangga tersebut, dikutip dari laman Ancient Origins, Jumat 17 Febrauri 2023.

Temuan ini memperkaya pemahaman kita terhadap kehidupan kuno dalam permukiman Neolitikum dan Zaman Tembaga di Anatolia selatan. Tangga dan oven tersebut ditemukan ketika Catalhoyuk Research Project melakukan penggalian, dipimpin oleh Ali Umut Turkcan dari Universitas Anadolu Turki.

"Sejumlah besar batu Ezgi, perkakas obsidian, perkakas tulang, dan mandibula hewan ditempatkan di sekitar tungku, dan merupakan tradisi di Çatalhöyük untuk menemukan tulang nazar seperti itu di area yang terbakar dan ditinggalkan. Saat kami berjalan menuju pangkalannya, pertama-tama kami menemukan sebuah temuan kayu besar. Awalnya sulit untuk mengidentifikasi relik olahan ini, yang ternyata memiliki panjang sekitar 75 cm dan lebar 30 cm," jelas Ali Umut Turkcan.

"Awalnya, saya pikir itu mungkin salah satu perahu kayu oval besar yang digali oleh James Mellaart pada 1960-an, tetapi kemudian ternyata itu adalah anak tangga," lanjutnya.

Rumah-rumah Çatalhöyük, yang menunjukkan kesetaraan egaliter, diatur saling membelakangi, tanpa pintu dan jendela. Arkeolog telah lama mengemukakan bahwa masuk dan keluar dari tempat tinggal ini melalui bukaan atap, yang diakses dengan tangga kayu.

"Di bagian barat daya bangunan, yang disebut Space 66, bersebelahan dengan dinding barat bangunan, kami menemukan sisa-sisa oven, yang sebagian besar bangunan atasnya hancur. Tungku ini, berukuran kira-kira 30 cm x 60 cm, dibangun dengan ketebalan 11-12 sentimeter," kata Turkcan.

Rumah di permukiman Catalhoyuk terbuat dari bata lumpur, tanpa jalan setapak di sekitar rumah. Atap berfungsi sebagai jalan. Bukaan langit-langit juga berfungsi sebagai ventilasi atau cerobong asap untuk oven tungku.

Jenazah dikubur di bawah rumah tempat mereka tinggal. Tersedia kamar-kamar samping yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang. Yang paling penting, rumah-rumah tidak terlihat permanen seperti sekarang ini: mereka terus-menerus dibangun kembali, dikerjakan ulang, dan direnovasi.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross