NEWS, IDenesia.id - Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares meminta pihak terkait supaya mengevaluasi kinerja wasit yang memimpin setiap pertandingan sejak awal laga kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Apalagi wasit yang memimpin saat PSM bertandingan hingga pekan ketiga ini. Tavares murka dengan keputusan wasit yang memimpin laga.
“Tolong siapapun yang mempunyai tugas untuk mengevaluasi tim wasit di Indonesia ini dan menganalisa tim wasit, minimal lihat pertandingan kita. Terlalu gampang memberikan kartu kuning kepada staf, official, kepada pemain-pemain kita tapi mereka tidak melihat hal-hal yang memang krusial di lapangan,” kata Tavares usai timnya menang lawan Persikabo, Jumat, 14 Juli 2023, malam.
Tavares mengaku tak ingin lagi menyimpan kegeramannya melihat perilaku wasit di liga ini. Ia menyoroti semua keputusan wasit tiga pekan PSM bermain. Pertama saat melawan Persija Jakarta, wasit dianggap tidak peka untuk menghentikan pertandingan saat Yance Sayuri tergeletak di lapangan. “Wasit itu bukan dokter, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan keselamatan pemain,” ujarnya.
Pertandingan kedua, lima orang pemain PSM Makassar kembali dihujani kartu kuning saat menghadapi Dewa United. Pemain Juku Eja yang mengantongi kartu kuning yakni, Muhammad Arfan, Akbar Tanjung, Ananda Raehan, Rezky Pellu dan Safrudin Tahar. Akibat lima pemain mendapat kartu, PSM juga disanksi denda Rp50 juta oleh Komdis PSSI.
Menyusul pertandingan ketiga menghadapi Persikabo, pemain PSM Dzaky Asraf menerima dua kartu kuning karena dianggap melanggar pemain lawan. Sederet keputusan kontroversi wasit itu menurut Tavares tak bisa lagi dibiarkan. “Hal-hal yang memang membahayakan. Dan saya kira kedua tim, Persikabo dan juga PSM Makassar layak mendapatkan kepemimpinan wasit yang lebih baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, pelatih berkebangsaan Portugal ini juga kerap mencecar kinerja wasit di lapangan. Tavares menganggap untuk memajukan sepak bola Indonesia, seharusnya penyelenggara bisa menyeleksi dengan baik wasit yang bisa memimpin dalam kompetisi. Dengan begitu, atmosfer sepak bola Indonesia akan sehat dan berjalan baik.
