NEWS. IDenesia.id – Google Dooles hari ini Sabtu 29 Oktober adalah Tempe Mendoan sebagai tema utama untuk dipamerkan menggantikan logo Google di peramban.

Tampak jelas panganan dari Banyumas ini ditampilkan dengan gambar tempe, seorang pedagang hingga daun yang menjadi ciri khas pembungkus tempe mendoan.

Adapun tempe mendoan ini sempat viral di Banyumas atau Purwokerto beberapa tahun lalu karena sempat akan dipatenkan oleh seorang pengusaha. Namun akhirnya dibatalkan karena desakan warga Banyumas.

Sebagai bentuk dukungan dan ungkapan rasa bangga atas ditetapkannya mendoan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), puluhan siswa SMK Swagaya 2 Purwokerto membikin mendoan bersama dalam acara festival kreasi mendoan pada 2021 Tahun lalu.

Ilustrasi yang menampilkan Tempe Mendoan tersebut terpajang di laman pencarian saat hendak menggunakan peramban. Saat di klik, maka Google akan memunculkan hasil pencarian dengan kata kunci Tempe Mendoan tersebut.

Seluruh artikel yang terkait dengan Tempe Mendoan dapat dibaca oleh pengguna internet, mulai dari sejarah asal-usul Tempe Mendoan, aneka resep berbahan Tempe Mendoan, sampai cerita dibalik Tempe Mendoan itu sendiri melalui laman Doodles.

Dikutip dari laman Google Doodles, ilustrasi Tempe Mendoan dibuat oleh artist atau seniman digital asal Semarang, Jawa Tengah, bernama Reza Dwi Setyawan.

Pada laman tersebut Google juga mencantumkan seluk beluk tentang Tempe Mendoan, termasuk bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya.

Google menyebut, Tempe Mendoan pertama kali ditemukan di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, sekitar tahun 1600-an. Dan tercatat dalam Serat Centhini, yakni kumpulan cerita dan ajaran Jawa dua belas jilid, yang ditulis dalam syair dan diterbitkan pada tahun 1814.

Tempe Mendoan merupakan makanan yang kaya kan protein nabati yang bergizi. Usia Tempe Mendoan ditaksir telah mencapai 400 tahun sejak pertama kali ditemukan.